Kasus Asusila di Lampung Timur
Korban Asusila Oknum Guru Ngaji Buat Laporan, Polres Lampung Timur Segera Tindaklanjuti
Pendamping UPTD PPA Lampung Timur, melakukan pendampingan pelaporan kasus asusila siswi SMP oleh oknum guru ngaji.
Penulis: Yogi Wahyudi | Editor: Reny Fitriani
"Keesokan harinya, Rabu (30/11/2022) baru NS pergi ke rumah pamannya," papar salah satu pendamping UPTD PPA Kabupaten Lampung Timur, Siti Alkhomah yang melakukan pendampingan Korban untuk pelaporan kasus tersebut ke Polres Lampung Timur, Jumat (2/12/2022).
Setelah menceritakan kejadian tersebut ke pamannya, sang paman langsung menghubungi orang tua NS.
"Kami juga dihubungi, dan kami langsung menemui NS untuk melakukan pendampingan," katanya.
Setelah dilakukan pembicaraan terhadap NS, ternyata NS sudah lima kali dirudapaksa oleh oknum guru mengajinya.
"Dari NS kelas 6 SD di tahun lalu, sampai kemarin, korban mengaku sudah lima kali ternyata dirudapaksa," ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan, ternyata NS sudah tidak mengaji selama setahun belakangan.
"NS ini tidak ngaji lagi setelah dilakukan pertama kali di 2021, dan terakhir kemarin di Selasa (29/11/2022) pukul 02.00 WIB," sebutnya.
Diancam Pelaku
Setelah merudapaksa NS (13) yang masih duduk di bangku sekolah SMP di salah satu sekolah di Lampung Timur, oknum guru ngaji langsung menghidupkan televisi di rumah korban.
Oknum guru ngaji melancarkan aksi bejatnya pada Selasa (29/11/2022) pukul 02.00 WIB, saat kediaman korban sedang kosong alias hanya korban seorang diri.
Kediaman korban tepatnya di Kecamatan Bandar Sribhawono Kabupaten Lampung Timur.
Hal tersebut disampaikan Salah satu pendamping UPTD PPA Kabupaten Lampung Timur, Siti Alkhomah yang melakukan pendampingan Korban untuk pelaporan kasus tersebut ke Polres Lampung Timur, Jumat (2/12/2022).
"Setelah merudapaksa NS, guru mengajinya ini menghidupkan TV, sehingga tetangganya tidak curiga," ungkap Siti.
Selain itu, menurut Siti, bahkan oknum guru ngaji tersebut sempat mengancam agar NS tidak menceritakan kejadian tersebut ke siapapun.
"Dia (NS) ini juga ternyata diancam, agar tidak boleh memberitahu siapapun," paparnya.
Saat sang oknum guru ngaji sedang menonton TV, seketika NS langsung berlari ke rumah tetangganya.