Lord Rangga Sasana Meninggal

Jasad Lord Rangga Sunda Empire Disambut Isak Tangis Warga

Kedatangan jasad Rangga Sasana atau Lord Rangga disambut pecah tangis warga. Dia akan dimakamkan di TPU Seyoh, Desa Grinting, Brebes.

Editor: Kiki Novilia
Tribun Jateng/ Fajar Bahruddin
Kedatangan jasad Rangga Sasana atau Lord Rangga disambut pecah tangis. 

@kiki_mift:"Saat Lord Rangga sudah bergerak, berarti Bumi sedang tidak baik baik saja"

@kakek_taubat:"wah gw yakin klu sama lord ini, ktnya duli temen deket pak putin waktu masih smp ku gk salah, tp putin parkir bkn presiden rusia"

@agusprastiyo21:"Bukan kaleng kaleng teryata"

Kontroversi Lord Rangga dan Sunda Empire

Kemunculan Sunda Empire di Jawa Barat menimbulkan pro dan kontra. Pasalnya, salah satu petinggi Sunda Empire Ki Ageng Rangga Sasana bahkan mengklaim bisa mengendalikan pemerintahan dunia hingga mengendalikan nuklir.

Lalu siapakah sosok Ki Ageng Rangga Sasana ini?

Dikutip dari Kompas.com, Rangga berasal dari Desa Grinting, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Kemunculan Rangga dalam berbagai pemberitaan media sempat membuat heboh warga sekitar rumah orang tuanya.

Namun siapa sangka, ternyata Rangga memiliki nama lain. Hal tersebut dibeberkan oleh Wamadiharjo, anggota DPRD Kabupaten Brebes yang juga warga Grinting, pada Selasa, (21/1/2020).

Wamadiharjo mengaku kenal dengan Ki Ageng Rangga Sasana yang memiliki nama asli Edi Raharjo.

Warga sekitar, kata Wamadiharjo, kaget mengetahui kabar Rangga yang terlibat dalam kegiatan Kekaisaran Sunda Empire melalui pemberitaan media.

"Sesama masyarakat Grinting tentu kenal dengan Angga Sasana atau Edi Raharjo. Beliau usianya lebih tua dari saya.

Dengan adanya berita ini, tentu masyarakat kaget," kata Wamadiharjo, di Gedung DPRD Brebes, Selasa (21/1/2020).

Dia menuturkan, di kalangan masyarakat sekitar, Rangga dikenal memiliki gelar profesor. Informasi itu beredar awalnya dari pengakuan Rangga sendiri.

Meski demikian, masyarakat tidak ada yang tahu persis apa pekerjaannya. Sebab, Rangga berada di luar kota dan jarang pulang ke kampung halaman.

"Yang saya tahu dia lulusan Sekolah Pertanian Menengah (SPM) di Baros lulus tahun 1980-an.

Kemudian keluar dari Brebes lama, kemudian pulang menyandang gelar profesor dari pengakuannya," kata Wamadiharjo.

Wamadiharjo mendengar kabar terakhir Rangga pulang saat Lebaran 2019.

Bahkan, informasi beredar di masyarakat, Rangga telah berpangkat bintang tiga atau letnan jenderal, tetapi tidak jelas di instansi mana dia bekerja.

Sementara itu, Kepala Desa Grinting, Kecamatan Bulakamba, Brebes, Suhartono, menyatakan, Rangga lahir dan besar hingga dewasa di Grinting.

Hanya saja, sudah sejak lama Rangga meninggalkan kampung halamannya.

"Dia itu (Rangga) sejak kecilnya hingga remaja memang tinggal di sini (Grinting). Tapi, setelah dewasa sudah tak di sini lagi," ungkap Suhartono.

Keterangan berbeda disampaikan salah satu tetangga orang tua Rangga, Lilis (40).

Menurut Lilis, Rangga masih sering terlihat di kediaman orang tuanya sekitar sepekan sebelum Rangga ramai diperbincangkan.

Di Grinting, Rangga tinggal bersama ibu dan adik perempuannya.

Lilis mengatakan, Rangga kerap melakukan pertemuan, baik pada siang maupun malam hari, di rumah orang tuanya, lengkap mengenakan pakaian loreng-loreng semacam tentara.

Hanya saja, warga tak mengetahui secara persis siapa tamu yang datang dan apa yang dibicarakan.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com

( Tribunlampung.co.id / TribunJateng.com )

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved