Berita Lampung
Retribusi di Dermaga Ketapang Pesawaran Lampung demi Kepentingan Wisatawan
Untuk ke depan Dispar Pemkab Pesawaran Lampung akan membenahi deramga Ketapang dari hasil penarikan retibusi Rp 7 ribu tersebut.
Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Dinas Pariwisata (Dispar) Pemkab Pesawaran Lampung menyatakan retribusi Rp 7 ribu di dermaga Ketapang untuk fasilitas wisatawan.
Untuk ke depan Dispar Pemkab Pesawaran Lampung akan membenahi dermaga Ketapang dari hasil penarikan retribusi Rp 7 ribu tersebut.
Kemudian Dispar Pemkab Pesawaran Lampung juga mengaku retribusi Rp 7 ribu adalah hasil kesepakatan bersama dengan pihak-pihak yang memanfaatkan dermaga Ketapang.
Menurut Plt Kepala Dispar Pemkab Pesawaran, Anggun Saputra sebelumnya retribusi Rp 25 ribu mendapat penolakan dari para pelaku usaha wisata.
Kemudian dilakukan musyawarah hingga didapat hasil kesepakatan bersama terkait retribusi di angka Rp 7 ribu.
Anggun mengatakan, hasil retribusi PAD di angka Rp 7 ribu tersebut sebagai bentuk memenuhi fasilitas wisatawan.
Baca juga: Retribusi Dermaga Ketapang Pesawaran Lampung jadi Rp 7 Ribu, Ongkos Wisata Bakal Berubah
Baca juga: Retribusi Wisata di Pesawaran Lampung Disepakati Sebesar Rp 7 Ribu
“Fasilitas tersebut adalah alat digital e-ticketing, fasilitas informasi, fasilitas keamanan dan keselamatan, fasilitas kesehatan, medis dan kebersihan,” ujarnya, Kamis (5/1/2023).
Anggun menjelaskan, hal tersebut juga termasuk gaji pekerja warga ketapang dan investor dari vendor.
Sebab, hal tersebut akan dilakukan dalam pembenahan skala besar pada wisata yang ada di Pesawaran, khususnya dermaga Ketapang yang menjadi uji coba retribusi.
“Jadi pembenahan besar-besaran tersebut akan kami lakukan dari hulu sampai hilir,” kata Anggun.
Anggun menjelaskan hal tersebut berkaitan dengan sistem kepariwisataan di Kabupaten Pesawaran yang dirasa masih belum tertata dengan baik.
“Jadi dengan pembangunan serta fasilitas sudah memadai, akan menerapkan salah satu contohnya adalah dengan pembayaran malalui non tunai,” kata Anggun.
Anggun menyebut sistem digitalisasi akan dipakai agar tidak terjadi kerumitan antara beberapa pihak.
“Termasuk ini merupakan cara agar semuanya mendapat hasil yang fair,” ucap Anggun.
Disamping itu juga, lanjut Anggun, sistem digitalisasi dilakukan untuk mengetahui secara pasti jumlah wisatawan yang berkunjung di tempat wisata.
HET Beras Naik, Bulog Lampung Sebut Masih Jual Beras SPHP Rp 12.500 per Kg |
![]() |
---|
Gerak-gerik Mencurigakan, Pria di Pringsewu Kedapatan Bawa Sabu 9,59 Gram di Saku Celana |
![]() |
---|
Polsek Pematang Sawa Selamatkan Perahu Mogok di Tengah Laut Bawa Pasien Sakit |
![]() |
---|
Polsek Wonosobo Bersama Warga Tangkap Pelaku Curanmor Bersenjata Tajam |
![]() |
---|
Juru Parkir di Terminal Pringsewu Nekat Jadi Kurir Sabu karena Alasan Ekonomi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.