Berita Lampung

Anggota DPRD Lampung Barat Soroti Fenomena Mentilehan yang Membuat Petambak Merugi

Beberapa Anggota DPRD Lampung Barat pun ikut menyoroti fenomena mentilehan yang dialami oleh para petambak di Lumbok Seminung, Lampung Barat, Lampung.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra
Fenomena mentilehan yang membuat ikan-ikan milik petambak di perairan Danau Ranau, Pekon Kagungan, Kecamatan Lumbok Seminung, Lampung Barat. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Fenomena mentilehan yang baru-baru ini terjadi di Lampung Barat, Lampung, hingga mengakibatkan puluhan ton ikan milik petambak mati dan mengalami kerugian membuat semua kalangan merasa prihatin terhadap petambak yang terdampak.

Pasalnya, akibat fenomena mentilehan yang terjadi di perairan Danau Ranau, Pekon Kagungan, Kecamatan Lumbok Seminung, Lampung Barat, Lampung, itu membuat para petambak merugian hingga Rp 1 miliar lebih.

Beberapa Anggota DPRD Lampung Barat pun ikut menyoroti hal nahas yang dialami oleh para petambak di Lumbok Seminung, Lampung Barat.

Salah satunya Ketua DPRD Lampung Barat, Edi Novial, dirinya mengaku ikut prihatin atas kejadian yang menimpa para petambak tersebut.

Tentu dari kejadian ini, Ia berharap agar para petambak yang terdampak bisa sabar dalam menghadapi fenomena atau cobaan ini.

Baca juga: 1.035 Peserta Lolos ke Tes Wawancara Seleksi Anggota PPS Lampung Barat

Baca juga: Pencuri dan Penadah di Lampung Barat Diringkus Polisi, 4 Orang Dibui Gegara HP

“Kedepannya juga semoga mereka bisa lebih kuat, sehingga bisa mencapai keberhasilan yang diinginkan,” kata Edi saat dikonfimasi lewat telfon, Kamis (12/1/2023).

Kemudian, lanjut Edi, pihak Pemkab Lampung Barat diharapkan bisa segera mensosialisasikan pengetahuan-pengetahuan terkait fenomena ini.

“Dari informasi yang kita terima kan pihak dinas sudah turun ke lapangan untuk cek kadar air di situ,” kata Edi.

“Dari hasilnya, mungkin nanti dari dinas terkait bisa mensosialisasikan penyebab dan faktor utama kenapa kejadian itu bisa terjadi, tentunya dari sampel yang sudah diambil itu,” terusnya.

Selain itu Edi juga menyampaikan, nantinya pihak bank yang memberikan pinjaman kepada petambak bisa memberikan kebijakan yang meringankan bagi petambak.

Karena yang diketahui, para petambak rata-rata meminjam modal untuk usaha kerambahnya itu dengan menggunakan pinjaman dari bank.

“Buka berarti mereka dengan sengaja tidak mengangsuru pinjamannya, tetapi itu karena ada fenomena yang tidak terduga ini,” ungkap Edi.

“Mungkin dari bank juga bisa menurunkan suku bunganya, atau ada pengurangan tempo,” terusnya.

Sementara itu, Ismun Zani yang merupakan Ketua Fraksi Golkar DPRD Lampung Barat sekaligus Caleg Dapil I juga menyampaikan rasa keprihatinannya terhadap para petambak yang mengalami kerugian atas fenomena ini.

“Intinya saya ikut prihatin terhadap musibah yang disebabkan oleh fenomena alam yang baru-baru ini terjadi,” ungkap Ismun saat dimintai konfirmasi via telfon.

“Tentunya saya sangat tau apa yang mereka rasakan hingga mengalami kerugian yang tak sedikit,” terusnya.

Selain itu, lanjut Ismun, fenomena mentilehan ini merupakan fenomena yang belum bisa diprediksi penyebab dan kapan akan terjadinya.

Maka dari itu, Dirinya menekan Pemkab Lampung Barat untuk melakukan penelitian terhadap kemunculan fenomena alam itu.

“Saran untuk Pemkab Lampung Barat, diharapkan untuk melakukan penelitian terkait munculnya fenomena alam yang berupa belerang tersebut,” ucap Ismun.

“Sehingga kedepannya dapat diperkirakan bahwa fenomena ini terjadi berapa tahun sekali atau disebabkan oleh hal apa,” sambungnya.

Menurut Ismun, jika hal itu benar-benar bisa direalisasikan, tentunya para petambak bisa melakukan pencegahan dini sebelum terjadinya fenomena alam tersebut.

Dirinya melanjutkan, dari kejadian ini, nantinya pihak pemerintah juga bisa memberikan pemahaman kepada para petambak terkait fenomena ini.

“Sehingga petani ikan keramba di Danau Ranau dapat berjaga-jaga dalam melakukan pembesaran bibit ikan di danau tersebut,” tutur Ismun.

“Kedepan diharapkan tidak terjadi lagi kerugian serupa yg disebabkan minimnya pengetahuan masyrakat terhadap munculnya hal ini,” lanjutnya.

Kemudian, tambah Ismun, diharapkan juga ada langkah kongkrit dari pemerintah untuk memberikan bantuan terhadap petambak yang mengelami kerugian.

Hal itu dilakukan agar bisa mengurangi beban yang dialami oleh para petambak dikarenakan sudah mengalami kerugian yang tak terduga ini.

“Selanjutnya harus ada langkah kongkrit Pemkab Lampung Barat untuk memberikan bantuan terhadap kerugian yang diderita petambak,” kata Ismun.

“Seperti yang diketahui kan rata-rata petani meminjam modalnya di bank, diharapkan agar Pemkab bisa membantu memberikan perhatian terhadap pihak bank agar mengerti dengan kondisi yang terjadi saat ini,” tambahnya.

Kemudian, Ketua Komisi II DPRD Lampung Barat, Heri Gunawan pun ikut menyoroti fenomena ini, Dirinya mengatakan, fenomena ini bukanlah peristiwa yang pertama kali terjadi di Lampung Barat.

Untuk itu, tentunya hal tersebut bisa menjadi perhatian bagi pemerintah setempat agar bisa mencari solusi terkait pencegahannya

“Kejadian tersebut bukanlah kejadia yang baru terjadi kali ini, harusnya jadi perhatian pemerintah paling tdk harus mengetahui siklus kejadian dan penyebabnya,” kata Heri.

“Sehingga nanti bisa diantisipasi atau meminimalisir kerugian masyarakat,” terusnya.

Heri juga memberi saran kepada Pemkab Lampung Barat agar mencari seorang ahli yang memang mengerti dengan fenomena ini.

Hal itu dilakukan agar para petambak bisa mengerti penyebab fenomena tersebut dan tentunya bisa mengupayakan untuk menekan kerugian yang didapat.

“Jika memang kita tidak punya ahlinya, bisa dicari dari universitas-universitas atau lembaga-lembaga yang bisa melakukan survey terhadap penyebab kejadian itu,” pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved