Berita Lampung

Petugas Sanitasi Puskesmas Bandar Lampung Rutin Periksa Depot Air Minum Isi Ulang

Pemeriksaan berupa cek lingkungan, pencucian galon, filter dan lainnya yang rutin dilakukan oleh tiap puskesmas secara berkala 6 bulan sekali. 

Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia Markhamah
Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung rutin lakukan pemeriksaan depot air minum isi ulang berkala 6 bulan sekali. 

Seyogyanya penyelenggara air minum harus cek sendiri sebagai badan usaha. 

"Kecuali seperti bantuan pemeriksaan pamsimas, despam, nah itu kita periksa," ungkapnya.

Terkait pemeriksaan fisika, kimia, biologi harus lengkap. Sehingga tidak hanya penampakan fisik air minum saja yang baik. 

"Kualitas air tanah itu selalu berubah-ubah, bergantung iklim dan cuaca. Sehingga baiknya diperiksa," kata dia.

Namun terlepas dari itu semua, yang pihak sanitarian bisa lakukan adalah sebatas melakukan imbauan.

Baca juga: Depot Air Minum Isi Ulang Berizin Aktif di Metro Lampung Hanya 19 Depot

Baca juga: Unila Produksi Air Minum Isi Ulang Aquanila Penuhi Kebutuhan Air Minum Warga Kampus dan Sekitar

Kita mau memaksa mereka tentu tidak bisa karena itu hak mereka. Itu kan perusahaan," ujarnya.

"Tapi kita sudah melakukan upaya inspeksi kesehatan lingkungan (IKL) dan mengingatkan untuk periksa kualitas air minum," sambung dia.

Rata-rata alasan mereka adalah terkendala biaya karena memang lumayan mahal.

"Cek kualitas air minum lengkap itu kimia, fisika dan mikrobiologi tahun lalu Rp 1,15 juta, tapi tahun ini naik jadi Rp 2,7 juta," bebernya.

Kalaupun pelaku usaha punya alat PDS meter, itu hanya untuk memeriksa total kekeruhan di dalam air. 

Sedangkan fisiknya tetap terjaga karena adanya filter air. 

"Minimal 1 tahun sekali lengkap, baiknya 3 bulan sekali untuk cek mikrobiologi," ujar dia.

Jika pelaku usaha abai terkait pemeriksaan rutin kualitas air secara lebih detail, ujarnya,  bisa terjadi keracunan akibat air yang dikonsumsi terhadap konsumen.

Namun diakuinya sampai saat ini belum ada laporan. "Tapi kita kan sifatnya antisipasi sebelum kejadian itu terjadi. Sehingga ada IKL," urainya 

(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia Markhamah)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved