Berita Lampung

Dinas Ketahanan Lampung Tengah Anggap Pengecer Penyebab Hilangnya Pupuk Subsidi di Pasaran 

Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (KPTPH) Pemkab Lampung Tengah menyebut kendala hilangnya pupuk subsidi berasal dari pengecer

Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: soni
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Ilustrasi petani berikan pupuk. Petani di Lampung Tengah keluhkan pupuk subsidi hilang di awal masa tanam tahun 2023 maka terpaksa beli pupuk non subsidi. 

  
Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (KPTPH) Pemkab Lampung Tengah menyebut kendala hilangnya pupuk subsidi di Lampung Tengah berasal dari pengecer.

Kepala Bidang Prasarana, dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas KPTPH Pemkab Lampung tengah  M Rifai mengatakan, pengecer pupuk subsidi di Lampung Tengah belum mengurus Surat Perjanjian Jual Beli atau SPJB dengan distributor.

Dengan demikian, pihak pengecer pupuk subsidi di Lampung Tengah tidak bisa mendistribusikan pupuk ke kelompok tani.

"Kita sudah susun (alokasi pupuk), kelompok tani belum bisa ambil pupuk subsidi karena pengecer belum urus SPJB," kata Kabid kepada Tribun Lampung, Selasa (17/1/2023).

Menurutnya, Penandatangan SPJB ini harus dilaksanakan diawal tahun sebagai pedoman bagi pengecer dalam menyalurkan pupuk subsidi kepada para petani.

Baca juga: Petani Lampung Tengah Keluhkan Pupuk Subsidi Hilang di Masa Tanam Awal 2023

Baca juga: Hantoni Hasan Soroti Keluhan Petani di Ulu Belu Tanggamus yang Sulit Dapat Pupuk Subsidi

Sehingga dalam pelaksanaannya tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan.

Serta, pengecer lebih maksimal dalam penyaluran pupuk kepada petani, menyediakan pupuk dengan harga murah, mudah dan tepat waktu.

Dengan demikian, untuk bisa menyalurkan pupuk ke kelompok tani, para pengecer harus mengurus administrasi tersebut dengan distributor.

Rifai mengatakan, di Lampung Tengah, ada sekitar 300 pengecer pupuk subsidi dengan 16 distributor.

Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan para petani di Lampung Tengah.

"Kita sudah rencanakan alokasi pupuk tahun ini, pengecer tinggal urus SPJB, insyaallah minggu ini selesai," katanya.

Sementara, petani di Lampung Tengah mengeluhkan hilangnya pupuk subsidi memasuki musim tanam di awal tahun 2023.

Meskipun di Lampung Tengah penyaluran pupuk subsidi tersedia lewat gabungan kelompok tani (gapoktan) namun petani tidak bisa dapat pupuk karena stoknya belum datang. 

Sehingga petani di Lampung Tengah terpaksa menggunakan pupuk non subsidi yang harganya jauh lebih mahal dibanding pupuk subsidi untuk musim tanam di awal tahun 2023 ini.

Handoko (29) mengatakan, dirinya terpaksa membeli pupuk nonsubsidi, meskipun mahal.

Dia membeli pupuk Urea non subsidi seharga Rp 185 ribu hingga Rp 215 ribu.

Harga tersebut jauh lebih mahal dibanding harga pupuk subsidi yaitu sekitar Rp 150 ribu.

Sedangkan, kebutuhan pupuk Urea dalam 1 hektar lahan sawah, minimal menggunakan 4 sak.

"Saya terpaksa membeli pupuk non subsidi karena stok pupuk subsidi di kelompok tani belum datang," katanya, Minggu (15/1/2023).

Hafiz selaku pengurus kelompok tani di Lampung Tengah mengatakan, pihaknya belum menerima stok pupuk subsidi di tahun 2023.

Sedangkan dirinya sudah mulai mendapatkan banyak permintaan pupuk dari para petani.

"Sampai hari ini pemasok belum mengantarkan stok pupuk subsidi, sedangkan petani sudah banyak yang harus menggunakan pupuk," ujarnya.

Dirinya mengatakan, pihaknya sudah berupaya melakukan pengadaan pupuk subsidi ke pusat.

Namun, dirinya belum mendapat informasi kapan pupuk subsidi akan didatangkan.

Padahal, kata Hafidz, alokasi pupuk subsidi jenis urea di Lampung Tengah tahun 2023 tertinggi se Provinsi Lampung, sebanyak 78,194 ton.

Namun, sejumlah kelompok tani hingga hari ini belum dapatkan stok pupuk subsidi, seperti di Trimurjo, Seputih Raman, dan Punggur.

"Antar kelompok tani juga mengeluhkan hal yang sama, tidak hanya di satu lokasi," ujarnya.

Dirinya berharap, ada kejelasan terkait pasokan pupuk di Lampung Tengah.

Mengingat, penggunaan pupuk salah satu penentu hasil panen dan pendapatan petani kedepannya.

"Semoga tahun ini pupuk tidak ada masalah," tutupnya. (Tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved