Berita Terkini Nasional

Pedagang Bakso Ungkap Keseharian Pelaku Pembunuhan Berantai yang Jual Es Cincau

Fakta baru tentang Solihin alias Duloh, satu dari tiga tersangka kasus pembunuhan berantai Bekasi Cianjur mulai terkuak.

Editor: Indra Simanjuntak
Tribunnews.com
Kolase. Solihin alias Duloh (63 tahun), salah satu pelaku pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat. TKP dua jenazah yang ditemukan di pekarangan rumah di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur. 

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Fakta baru tentang Solihin alias Duloh, satu dari tiga tersangka kasus pembunuhan berantai Bekasi Cianjur mulai terkuak.

Sosok Duloh, pembunuhan berantai Bekasi Cianjur terkuak, dimana yang bersangkutan merupakan tukang es cincau di seberang SDN 3 Ciketing Udik, bantargebang, Kota Bekasi.

Pun demikian dengan keseharian pembunuhan berantai Bekasi Cianjur Duloh yang diungkapkan oleh pedagang bakso bernama Udin.

Menurut Udin, tidak ada yang mencurigakan dalam keseharian Duloh.

Ia pun sama sekali tak curiga dengan rekan sesama pedagang kaki limanya itu.

Baca juga: Ngaku Sakti, Pelaku Pembunuhan Berantai Bekasi Ternyata Penjual Es Cincau Keliling

“Orangnya mah biasa-biasa aja. Nggak yang gimana-gimana gitu enggak,” ujar Udin dikutip dari TribunJakarta.com, Minggu (22/1/2023).

Setelah mengetahui bahwa Duloh merupakan tersangka kasus pembunuhan berantai, ia mengaku tak menyangka dan kaget mengetahui hal tersebut.

Udin menyebut sempat mendengar percakapan bahwa Duloh tengah mencari sebuah kontrakan untuk sanak saudaranya yang menjadi korban gempa Cianjur.

“Jarang sih, lagi nyari kontrakan sama saudara satu rumah buat saudara yang kena gempa di Cianjur. Bilangnya gitu sih, dapat pesangon katanya mau ngontrak di sini,” ujar Udin.

Duloh menjadi serial killer alias pembunuh berantai bersama dua rekannya, Wowon Erawan dan Muhammad Dede Solehudin.

Sembilan orang menjadi korban tangan berdarah tiga serangkai itu yang mayoritas masih memiliki hubungan kerabat dan keluarga.

Motif Pembunuhan

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran mengungkapkan aksi pembunuhan berantai berkedok supranatural yang dilakukan tiga serangkai Woeon, Duloh dan Dede bermotif menguasai harta para korbannya.

“Saudara Dulah atau Solihin ini menarasikan dirinya memiliki kemampuan untuk mampu meningkatkan kekayaan lalu kemudian menyuruh Aki atau Wowon untuk mencari korban,” ujar Fadil Imran.

Namun, ketika para korban tak kunjung menerima kesuksesan yang dijanjikan maka Wowon segera melaporkan ke Dulah.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved