PNS Pringsewu Hilang

Hilang Selama 20 Hari, PNS Pringsewu Mengaku Alami Gangguan Ingatan

PNS Pringsewu yang sempat hilang selama 20 hari mengaku alami gangguan ingatan usai bertemu sosok tak dikenalinya

Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: Dedi Sutomo
Tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani S
Ketut Johntura (paling kiri) selaku pihak keluarga, I Gede Made Adi Rinata (tengah), dan Sayu Ketut Dewi Vitasari saat bertemu Tribun Lampung, Rabu (25/1/2023). I Gede Made Adi Rinata, PNS Pringsewu mengaku dirinya mengalami gangguan ingatan saat bertemu sosok yang meminta dirinya mengantarkan ke Jakarta. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - I Gede Made Adi Rinata, PNS Pringsewu yang sempat hilang selama 20 hari mengaku sempat mengalami gangguan ingatan.

Hal itu terjadi saat dirinya ada di wilayah Lampung Tengah, Lampung dan dihadang oleh seseorang yang tak dikenal yang meminta tumpangan padanya.

Made mengaku, sejak saat itu dirinya hanya sebatas berjalan bersama orang yang tak dikenalinya dan meminta tumpangan padanya.

Kemudian, ia hanya tahu sudah berada di Jakarta.

"Saat itu orang itu (bapak-bapak) minta diantar pulang, saya lalu mengantarkannya," kata Made kapda Tribunlampung.co.id, Rabu (25/1/2023).

Baca juga: Polisi Soal Update Kasus PNS Pringsewu Lampung Hilang: Ada yang Disembunyikan

Baca juga: Genggam Erat Tangan PNS Pringsewu, Sayu Tak Ingin Lagi Kehilangan Suaminya

Menurutnya, orang yang meminta tumpangan padanya itu berusia sekira 40 tahun.

Sosok tersebut memakai baju warna biru dan membawa tas.

Sedangkan nama dan ciri-ciri lain dari sosok yang meminta tumpangan, Adi Rinata mengaku dirinya tidak tahu.

Made mengatakan, setelah memberikan tumpangan, selebihnya dirinya lupa dan saat sadar sudah di Jakarta.

"Saya pun mencar kamar kos berdasarkan petunjuk orang tak dikenal itu," ucapnya.

Tak hanya meminta diantarkan ke Jakarta, lanjut Made, sosok itu juga menyarankan ia untuk bekerja sebagai driver ojek online Maxim.

"Kamu ke alamat ini (kost) tinggal disana, sudah saya bayar, terus kamu kerja jadi ojek online," ucap Made menirukan arahan orang tak dikenal itu.

Untuk kebutuhan sehari-hari, lanjut Made, dia dapat dari hasil ojek.

Dalam pekerjaannya, dia kebanyakan sering dapat orderan paket.

Sedangkan jarang mendapat orderan penumpang.

"Waktu kerja di Maxim saya sering dapat orderan paket, paling jauh saya antar ke Jakarta Barat," ujar Made.

Untuk penghasilannya per hari, Made biasanya mendapatkan sekitar Rp 30 ribu.

Dengan penghasilan tersebut cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

Hal itu karena kesibukannya di Jakarta hanya bekerja (ojek) dan di kostan.

"Setelah kerja saya pulang, hiburan saya main game Mobile Legend (ML) rank Legend, hero andalan saya Mage," ungkapnya.

Selebihnya, kata Made, dirinya tidak memiliki memori apapun tentang latar belakangnya.

Bahkan saat ia melihat gallery hp, file di laptop, dan meliat KTPnya sekalipun, iya tidak menyadarinya.

"Saya sempat lihat KTP, tapi biasa aja, saya taunya berasal dari Jakarta."

"Saya berusaha mengingat kejadian yang lalu," jelas Made.

Sayu Ketut Dewi Vitasari selaku istrinya mengatakan, suaminya saat ditemukan hingga saat ini mengalami masih gangguan ingatan.

Dia hanya mengingat nama lengkapnya.

"Sejak kepulangannya hingga saat ini, pihak keluarga melakukan upaya pemulihan ingatan I Gede Made Adi Rinata, agar kembali seperti semula" ujar Sayu.

Dirinya menghaturkan ribuan terimakasih kepada semua pihak atas kembalinya I Gede Made Adi Rinata.

Baik dari kerabat, Polres Seputih Raman, Polres Lampung Tengah, masyarakat tokoh adat Seputih Raman, Dinas DLH Pringsewu, Polda Banten, Media Tribun Lampung, dan pihak lain yang membantu upaya pencarian.

"Terimakasih atas bantuan dan do'a dan bantuan semua pihak, hingga I Gede Made Adi Rinata kembali ke keluarga," tutupnya.

(Tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved