Berita Terkini Nasional

Keluarga Mahasiswa UI Kecewa, Anaknya sudah Tewas Namun Dijadikan Tersangka

Ibunda mahasiswa Universitas Indonesia atau UI, tak sudi setelah anaknya tewas dalam kecelakaan namun ditetapkan sebagai tersangka.

Editor: Indra Simanjuntak
KOMPAS.com/M Chaerul Halim
Ibunda Hasya Atallah Saputra, Dwi Syafiera Putri A saat ditemui di UI Salemba, Jakarta Pusat pada Jumat (27/1/2023). 

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Insiden kecelakaan maut yang mengakibatkan seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI) bernama Muhammad Hasya Atallah Saputra (17), tewas jadi sorotan publik.

Diketahui, kecelakaan yang dialami mahasiswa UI tersebut terjadi pada 6 Oktober 2022 di Jagakarsa, Jakarta Selatan menjadi viral gegara Muhammad Hasya Atallah Saputra yang tewas dijadikan tersangka.

Ibunda mahasiswa Universitas Indonesia atau UI, Dwi Syafiera Putri A, tak sudi hingga menangis di depan pejabat polisi, setelah anaknya tewas dalam kecelakaan namun ditetapkan sebagai tersangka.

Dwi Syafiera Putri A yang akrab disapa Ira, berusaha agar tetap tegar dan berusaha keras untuk tak menangis di hadapan para polisi yang menyudutkan mendiang anaknya.

Versi keluarga, Hasya tewas setelah diduga ditabrak mobil Pajero yang dikemudikan purnawirawan Polri, AKBP (Purn) Eko Setia Budi Wahono.

Baca juga: Mahasiswa UI Tewas Kecelakaan tapi Jadi Tersangka, Ibunda Tak Sudi Menangis

Usai melindas Hasya, sang purnawirawan polisi itu disebut juga tak mau membawa Hasya ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan.

Namun pada Selasa 17 Januari 2023, pihak keluarga mendapat surat dari polisi yang menyebutkan bahwa kasus kecelakaan itu tak bisa dilanjutkan karena Hasya justru yang disebut sebagai tersangkanya.

Ira sebagai ibu kandung tak menyangka anaknya sebagai korban tewas jadi tersangka.

"Saya orang paling rapuh di dunia, saat itu saya enggak kuat. Saya udah pengen nangis."

"Tapi, saya bilang dalam hati saya, jangan pernah keluarkan setetes air mata pun di depan para petinggi-petinggi polisi ini. Itu dalam hati saya," kata Ira sambil sesenggukan saat jumpa pers di Gedung ILUNI UI di kampus UI, Jalan Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (27/1/2023).

Adapun momen Ira menahan tangis di hapadan polisi itu sewaktu dia dan suaminya dipertemukan oleh polisi dengan AKBP (Purn) Eko Setia Budi Wahono di gedung Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.

Dalam pertemuan yang diprakasai polisi itu, Ira dan suami dibujuk untuk berdamai dengan purnawirawan yang diyakini pihaknya sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas tewasnya Hasya.

"Ada beberapa petinggi polisi, mohon maaf saya harus menyebutkan itu, meminta kami untuk berdamai. 'Udah bu damai aja. Karena posisi anak ibu sangat lemah'," papar Ira menceritakan pertemuan tersebut.

Ira mengatakan, dirinya baru bisa menumpahkan air matanya saat dia memaksa untuk bertemu kuasa hukumnya.

Di gedung Subdit Gakkum, Ira dan sang suami memang turut mengajak tim kuasa hukum mereka.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved