Berita Lampung

Napi di Lapas Metro Lampung Diberi Pelatihan Roasting Kopi hingga Seni Lukis Daun

Lapas Kelas II A Metro memiliki 12 macam jenis pelatihan kepribadian dan kemandirian yang diperuntukkan bagi sejumlah narapidana.

Penulis: Muhammad Humam Ghiffary | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi
Para Narapidana di Lapas Kelas II A Metro, Lampung saat sedang mengikuti pelatihan. Napi di Lapas Metro Lampung diberi pelatihan roasting kopi, seni lukis daun hingga hidroponik. 

Tribunlampung.co.id, Metro - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Metro memiliki 12 macam jenis pelatihan kepribadian dan kemandirian yang diperuntukkan bagi sejumlah narapidana yang berada di Lapas setempat.

Kepala Lapas Kelas II A Metro, Muchamad Mulyana, menjelaskan pembinaan kepribadian bertujuan untuk kualitas pengetahuan serta upaya merubah perilaku.

"Sedangkan pembinaan kemandirian untuk memberikan kualitas kemampuan dan kompetensi sesuai basis dasar yang dimiliki para napi," ujarnya di Metro, Lampung, Sabtu (28/1/2023).

Hingga kini, lanjut Mulyana, Lapas Metro sendiri telah memiliki 12 jenis kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh para narapidana di lapas tersebut.

"Jadi mulai dari roasting kopi, ternak ikan, pertanian hidroponik, pangkas rambut, dan las listrik," ujarnya.

Baca juga: DPRD Metro Lampung Akan Panggil Dishub Terkait Tiang Lampu Jalan Roboh

Baca juga: Muhammad Ario Pratito Jadi Lurah di Usia 26 Tahun, Termuda di Kota Metro Lampung

"Kemudian kerajinan tapis, barista kopi, pertukangan kayu, menjahit, cuci baju (laundry), sablon, dan yang paling istimewa ialah seni lukis daun," imbuhnya.

Terpisah, Kasi Kegiatan Kerja Lapas Metro, Silahuddin, menjelaskan pihaknya juga menggandeng para mentor ahli untuk mengajari para narapidana.

"Jadi sejak 2021 itu kami datangkan mentor ahli sesuai dengan keahliannya masing-masing," tuturnya.

Namun, saat ini baru 35 narapidana yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

"Karena sistem kami ialah menawarkan, jika mereka mau syukur, tidak yaudah. Kami juga memberikan insentif bagi pekerjanya," ucapnya.

Silahuddin menambahkan sejumlah hasil dari kegiatan itu juga sudah membuahkan hasil karena berhasil dipasarkan.

"Seperti hasil kopi kami, itu sudah dijual ke Lapas-Lapas yang ada di Lampung," katanya.

"Lalu ini ada kolaborasi juga antara las besi dan pertukangan kayu. Saat ini kami sudah menerima pesanan dari sejumlah Lapas di Lampung. Ini masih proses pembuatannya," jelasnya.

Kini, seni lukis daun atau yang disebut daun cukil (Dancuk) juga jadi atensi dari beberapa Lapas di Lampung.

Untuk mentornya, pihaknya memberdayakan warga Kota Metro bernama Linang Kharisma.

Silahuddin berharap, ke depan pihaknya dapat menambah kegiatan yang membuat narapidana semakin produktif.

"Karena ini juga untuk bekal mereka ketika sudah keluar dari sini," pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Muhammad Humam Ghiffary)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved