Berita Lampung

Mediasi Buntu, Warga Way Jambu Pesisir Barat Lampung Tetap Tuntut Tambak Udang Tutup

Mediasi warga Pekon Way Jambu Pesisir Barat Lampung dengan CV Johan Farm atas dugaan pencemaran lingkungan tidak menemukan kesepakatan.

Penulis: saidal arif | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Saidal Arif
Mediasi warga Pekon Way Jambu yang menuntut tambak udang milik CV Johan Farm ditutup karena pencemaran menemukan jalan buntu. 

Sehingga para nelayan dan warga ketika mencari ikan dipinggir pantai mengalami gatal-gatal.

Selain itu, juga diduga sudah melanggar aturan ruang tata wilayah yang sudah ditetapkan Pemkab Pesisir Barat.

"Dari Kecamatan Lemong hingga Ngambur itu sudah ditetapkan zona wisata, kami tidak ingin dibilang bersekongkol dengan pemilik tambak," ujarnya, 

Sementara itu, Yani pemilik tambak udang CV Johan Farm juga mengakui, belum ada titik temu hasil mediasi dengan warga.

"Iya tadi belum ada titik temu kesepakatan, nanti kita akan coba mediasi lagi," ucapnya.

Dijelaskanya, warga meminta untuk menutup tambak miliknya tersebut karena tata ruangnya tidak sesuai.

Padahal kata dia, pihaknya sudah mendapatkan izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Sumbangsih kami dengan masyarakat dan CSR sudah kami berikan," ungkapnya.

"Baik itu dalam bentuk pembangunan masjid, lapangan voli, pembagian di saat panen dan bantuan lainya," sambungnya.

Terkait ancaman masa aksi yang akan menutup akses jalan, Yani mengatakan jalan tersebut merupakan fasilitas umum yang menggunakan APBN.

Selaku pengusaha pihaknya juga sudah membayar pajak kepada pemerintah.

"Kami selaku pengusaha juga sudah membayar pajak, jalan inikan dibangun menggunakan APBN mudah-mudahan masyarakat lebih bijaklah," imbuhnya.

Kemudian, terkait pencemaran lingkungan yang disangkakan para peserta aksi, dirinya mengatakan yang berhak menentukan lingkungan itu sudah tercemar atau tidak merupakan Dinas Lingkungan Hidup.

Jika memang benar sudah terjadi pencemaran lingkungan tentu kata dia, pihaknya sudah mendapatkan teguran dari Dinas Lingkungan Hidup.

"Kalau untuk limbah tentu juga kita olah, disamping ini tempat kita mengolahnya, kalau katanya bau tentu teman-teman juga pasti mencium baunya kan," ungkapnya.

"Mudah-mudahan permasalahan ini ada jalan keluarnya," pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/ Saidal Arif)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved