Liputan Khusus
Terminal di Bandar Lampung Mati Suri Jadi Kios, Terminal di Metro Jadi Pasar Sayur
Kondisi terminal Kota Metro. Sejak 2017, sebagian terminal telah beralih fungsi jadi pasar.
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Sebagian besar terminal angkutan umum di kabupaten/kota di Lampung kini dalam kondisi "mati suri". Ada terminal yang masih berfungsi namun sedikit sekali angkutan umum yang masuk terminal. Ada pula terminal yang sebagian telah difungsikan jadi pasar atau toko-toko.
Di Kota Bandar Lampung ada beberapa terminal seperti Terminal Kemiling, Sukaraja, dan Panjang. Pantauan Tribun pada Selasa (14/2), ketiga terminal ini terlihat lengang. Tak banyak angkutan umum yang masuk terminal. Jumlah angkot yang masuk hanya hitungan jari.
Untuk menghidupkan Terminal Kemiling, Pemkot Bandar Lampung pernah menghadirkan pasar hobi pada 2021. Pasar tersebut ditempatkan di area ruko-ruko yang ada dalam terminal.
Pasar hobi itu sempat beroperasi beberapa bulan, namun kini tak ada satupun kios beroperasi. Meski begitu, di terminal ini masih ada petugas Dinas Perhubungan yang menarik retribusi.
Di Terminal Panjang, hanya terlihat beberapa sopir angkot dan bus beristirahat. Pantauan Tribun Lampung, Terminal Panjang tampak kumuh, cat bangunan terminal tampak kusam. Ruko, loket-loket pembelian tiket bus yang ada juga sudah banyak tutup.
Baca juga: Pemkot Bandar Lampung Canangkan Terminal Rajabasa Jadi Terminal Terpadu
Tak terlihat ada penumpang yang menunggu angkutan di sana. Bahkan, tempat penumpang menunggu kedaraan kini diisi oleh pedagang kaki lima.
Meski begitu, di terminal ini masih terlihat ada petugas perhubungan yang menarik retribusi. Ada tigas petugas yang siaga menarik retribusi kendaraan di sana.
Sementara di Terminal Sukaraja pada awal Januari 2023 lalu disulap menjadi Pasar UMKM. Terminal terlihat rapi dan sangat bersih.
Terdapat sejumlah kios di dalam terminal ini. Namun, dari 20 kios hanya terisi 8 saja. Angkot yang masuk pun hanya hitungan jari.
Terminal Jadi Pasar
Kondisi serupa terlihat di Terminal Kota Metro. Bahkan sejak 2017, sebagian terminal telah beralih fungsi jadi pasar.
"Dari saya masuk jadi Kepala UPT Terminal Kota tahun 2017, terminal ini sudah alihfungsi menjadi pasar," kata Kepala UPT Terminal Kota Metro, Hartawan Jayaguna.
Karena sebagian lahan jadi pasar, area untuk terminal pun tersisa sedikit. Bahkan halte sudah dibongkar dan beralih jadi tempat jualan.
Di sisi lain, jumlah angkutan umum yang masuk terminal juga sangat jarang. Menurut Hartawan, hanya sekitar 10-15 angkutan saja yang masuk terminal setiap hari.
"Dan mereka pun sudah beralih fungsinya bukan angkutan penumpang lagi, melainkan angkutan barang," jelasnya.
Retribusi masih dikenakan di terminal ini, yakni Rp 1.000. Ini sesuai Perda Nomor 4 tahun 2012.
Di Metro ada dua terminal. Selain terminal kota, ada pula Terminal Tejoagung. Namun nasibnya tak jauh berbeda dengan Terminal Kota. Terminal tersebut berfungsi sebagai tempat bongkar muat barang di Bumi Sai Wawai.
Namun menurut Kasubag UPT Terminal Tejoagung, Elisa Diana, sudah setahun ini tidak ada aktivitas bongkar muat barang di terminal itu.
"Kalau keadaannya saat ini kami kantornya berjalan, namun kegiatan dan aktivitasnya belum berjalan," ujar Elisa, Selasa.
(Tribunlampung.co.id)
695.962 Usaha Sudah Pakai QRIS, di Lampung Tumbuh 27,80 Persen per Tahun |
![]() |
---|
Kendaraan ODOL Picu Jalan yang Sudah Diperbaiki di Lampung Cepat Rusak |
![]() |
---|
Gubernur Lampung Target Jalan Mantap 98 Persen Lima Tahun ke Depan |
![]() |
---|
Pemprov Lampung Targetkan 52 Ruas Jalan Diperbaiki Tahun Ini |
![]() |
---|
Dulu Kubangan Kini Beton, Progres Perbaikan Jalan Provinsi di Lampung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.