Berita Lampung

Honorer di Tulangbawang Lampung Diduga Dianiaya Oknum Pejabat Usai Upacara

Juwita, seorang tenaga honorer Dinas Pendidikan Tulangbawang dianiaya seorang pejabat tanpa sebab setelah upacara bulanan.

Penulis: Candra Wijaya | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
Ilustrasi - Seorang tenaga honorer di Tulangbawang Lampung dianiaya pejabat setelah upacara bulanan. 

Tribunlampung.co.id, Tulangbawang - Seorang tenaga honorer Dinas Pendidikan Tulangbawang, Lampung Juwita (41) diduga menjadi korban penganiayaan oleh oknum pejabat di tempat dirinya bekerja.

Kejadian penganiayaan tersebut terjadi di Kantor Dinas Pendidikan Tulangbawang, Lampung usai melakukan upacara bulanan yang digelar di halaman Kantor Bupati setempat Jumat (17/2/2023).

Penganiayan tersebut dialami Juwita saat tiba di Kantor Dinas Pendidikan Tulangbawang, Lampung setelah ikuti upacara bulanan.

Dari bukti foto yang ditunjukkan, terlihat terdapat luka pada bagian batang hidung korban hingga mengeluarkan darah.

Luka tersebut diduga akibat dari pukulan yang dilakukan oknum pejabat tersebut menggunakan ponsel miliknya.

"Saat tiba di kantor, saya tiba-tiba dipukul RF menggunakan handphone, hingga mengenai bagian hidung sampai terluka dan berdarah," ungkap Juwita, Sabtu (18/2/2023).

Baca juga: Satresnarkoba Polres Tulangbawang Polda Lampung Ringkus Dua Warga Menggala yang Pakai Sabu

Baca juga: Diduga Aniaya Warga, Oknum Anggota DPRD Tulangbawang Barat Lampung Diperiksa Polisi

Dirinya menuturkan tidak tahu secara pasti penyebab RF marah hingga melakukan aksi kekerasan tersebut terhadap dirinya kemarin.

"Saya tidak tahu pasti apa penyebab RF yang tiba-tiba marah dan langsung melakukan aksi kekerasan itu," tuturnya.

Namun Juwita mengingat sebelum kejadian terjadi dirinya bersama rekan kerja lainnya, sempat mengikuti apel bulanan bersama di halaman Kantor Bupati setempat.

"Pas akan mengikuti apel, saya dan rekan-rekan lain sempat bercanda," paparnya.

Selain itu dirinya menjelaskan terdapat juga rekan yang menanyakan siapa bos dirinya saat itu.

"Karena ditanya saya hanya menjawab tidak tahu bos saya ada tidak," ujarnya. 

Menurutnya tidak ada candaan jawaban yang berlebihan saat apel berlangsung kemarin bersama rekan-rekan lainnya.

"Terdapat saksinya kok pas kejadian, karena kejadian itu pas di kantor Disdik," tegasnya.

Akibat kejadian itu dirinya langsung melaporkan peristiwa penganiayaan yang menimpa dirinya ke Mapolsek Menggala. 

"Kemarin saya dan keluarga juga sudah memasukan laporan ke Polsek Menggala," tuturnya.

Dirinya berharap, anggota kepolisian khususnya Polsek Menggala dapat segera menindaklanjuti terkait laporannya tersebut.

"Semogga laporan kami dapat segera ditindaklanjuti ke depannya," harapnya.

(Tribunlampung.co.id/Candra Wijaya)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved