Berita Lampung
Tekan Inflasi, Pemkot Metro Lampung Intervensi Naiknya Kebutuhan Pokok Lewat Pasar Murah
Pemerintah Kota (Pemkot) Metro, Lampung melakukan intervensi terhadap sejumlah harga kebutuhan pokok makanan untuk menekan angka inflasi.
Penulis: Muhammad Humam Ghiffary | Editor: soni
Tribunlampung.co.id, Metro - Pemerintah Kota (Pemkot) Metro, Lampung melakukan intervensi terhadap sejumlah harga kebutuhan pokok makanan untuk menekan angka inflasi.
Intervensi yang dilakukan Pemkot Metro, Lampung tersebut tertuju pada harga beras, bawang merah, dan cabai.
Sekda Kota Metro, Lampung, Bangkit Haryo Utomo mengatakan, berdasarkan hasil rapat kordinasi Kemendagri mengintruksikan agar masalah pengendalian inflasi menjadi fokus utama.
Hal ini terutama dilakukan dengan intervensi kebutuhan pokok oleh pemerintah.
"Tadi kita Rapat TPID dengan Menteri Dalam Negeri. Terkait dengan bagaimana intervensi terkait dengan penanganan inflasi di Kota Metro," ujarnya, Senin (27/2/2023)
Menurutnya, dalam rapat tersebut Kemendagri juga mengintruksikan agar berhati-hati terhadap naiknya sejumlah harga kebutuhan pokok makanan.
Ini seperti pada komditas beras, bawang merah dan cabai.
Baca juga: Pemprov Lampung Ikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Bersama Mendagri
Baca juga: Inflasi Bandar Lampung 0,82 Persen pada Januari 2023, Lebih Tinggi dari Nasional
"Pada dasarnya seluruh daerah, ada tiga hal yang menjadi titik berat rapat. Tadi disampaikan oleh Pak Menteri bahwa hati-hati terkait dengan inflasi, masalah beras, bawang merah dan cabe," ungkapnya.
Diakui Bangkit, intervensi telah dilakukan oleh Pemkot Metro bekerjasama dengan instansi Terkait.
Ini seperti dilakukan dengan bekerjasama Sub Divre Bulog Lamteng.
"Di Metro luar biasa sudah intervensi. Bulog Kantor Cabang Lampung Tengah yang ada di Metro itu setiap Rabu, Kamis dan Jumat melakukan pasar murah di Pasar Kopindo, Margorejo dan Tejoagung setiap minggu 3 kali," bebernya.
"Harganya satu kilo Rp8.500 beras medium, kalau di pasaran sudah Rp12.000 sampai dengan Rp13.000. Bulog mengintervensi itu," imbuhnya.
Tidak hanya itu, tambahnya, intervensi juga dilakukan pada saat Pasar Agro Ceria yang dilakukan sebulan dua kali.
Kemudian intervensi juga dilakukan pemerintah mengenai antisipasi naiknya harga cabai.
"Masalah cabe melalui program Dinas Pertanian Gertapaga. Itu memberikan bantuan kepada masyarakat untuk bisa menanam cabe. Itu salah satu intervensi dari Kota Metro untuk menangani masalah, agar inflasi sesuai dengan standar 2 +-1," jelasnya.
Dengan upaya tersebut, ia berharap inflasi di Metro dapat dikendalikan.
Terlebih seperti bulan lalu inflasi di Metro mencapai 0,76 persen.
"Jadi nanti dalam satu tahun berapa, tapi kalau bisa 0,1 agar di akhir tahun bisa 2+-1. Nah caranya bagaimana, kita intervensi terus itu dengan Pasar Murah," kata dia.
"Besok di Lapangan Samber kita Pasar Murah dengan harga yang terjangkau dan lebih murah dari harga pasar. Kita tidak subsidi, tapi langsung ditangani oleh Bulog dan para pedagang. Jadi itu akan dilakukan," pungkasnya.
Di sisi lain, Pemerintah Kota (Pemkot) Metro, Lampung melalui Dinas Perdagangan (Disdag) Metro, Lampung mengimbau masyarakat tidak perlu panik terkait langkanya stok MinyaKita di pasar.
Imbauan yang dilakukan oleh Disdag Metro, Lampung tersebut dikarenakan stok minyak goreng lain selain Minyakita masih tersedia di toko dan pasar.
"Terkait Minyakita itu sebenarnya masyarakat di Metro tidak usah panik, sekarang ini minyak goreng berbagai merek sudah tersedia, saya jamin tersedia," ujar Kepala Dinas Perdagangan Metro, Lampung, Elmanani pada Sabtu (25/2/2023).
Kadis Perdagangan Metro, Lampung tersebut mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam membeli minyak goreng kemasan dan tidak panic buying.
"Saya mengimbau kepada masyarakat untuk jangan panic buying deh, minyak goreng ini tersedia kok dengan berbagai merek dan kualitas, baik premium maupun medium," tegasnya.
"Kalaupun MinyaKita itu kekurangan stok, pemerintah pusat akan distribusikan segera menjelang puasa," sambungnya.
Elmanani mengatakan, pihaknya sudah melakukan sidak bersama satgas pangan terkait pengecekan stok MinyaKita di Kota setempat.
"Minyakita ini setelah disidak oleh satgas pangan, masih ada distributor yang masih ada stok dan ada distributor yang sama sekali tidak ada," kata dia.
"Yang ada stok itu biasanya dalam seminggu ada 2 hingga 3 kali pengiriman, saat ini hanya sekali pengiriman," tambahnya.
Ia menilai, untuk harga MinyaKita yang dijual distributor di Kota Metro, Lampung masih di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET)
"Mereka (Distributor) mengambil dari distributor di Jakarta dan Jambi, kemudian ada dari Bandar Lampung, itu stoknya juga sedikit," tuturnya.
"Harganya juga mulai agak naik, tapi di bawah HET," lanjutnya.
Menurutnya, apabila masyarakat menemukan harga MinyaKita di atas HET, dipastikan pihak yang menjual MinyaKita tersebut bukan distributor.
"Yang jual di atas HET itu pengecer, bukan distributor, kalo distributor sudah disidak itu harganya dibawah Rp 14 ribu," jelasnya.
"Masyarakat yang beli di harga Rp 15 ribu hingga Rp 17 ribu itu di pengecer, bukan distributor," imbuhnya.
Elmanani juga mengimbau agar masyarakat membeli MinyaKita sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan.
"Jadi kita beberapa hari ini membuat imbauan meneruskan imbauan dari pusat, ketika masyarakat ingin membeli Minyakita itu maksimal 2 kemasan per hari," ujar dia.
"Kalo mau beli minyak curah itu 10 kilogram per hari," pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/Muhammad Humam Ghiffary)
Raperda APBD Lampung 2026 Disepakati, Pendapatan Daerah Ditarget Capai Rp 7,6 T |
![]() |
---|
Ismet Roni Ungkap Alasan Tidak Ikut Bursa Ketua Golkar Lampung |
![]() |
---|
Alasan Ismet Roni Tak Maju sebagai Calon Ketua di Musda XI Golkar Lampung |
![]() |
---|
Musda 31 Agustus, Golkar Lampung Buka Pendaftaran Calon Ketua Besok |
![]() |
---|
Kesaksian Rustomi, Korban Selamat KM Tegar Jaya Tenggelam di Perairan Pesawaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.