Berita Lampung
Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran di Bandar Lampung yang Renggut Tiga Korban Jiwa
Kepolisian kini masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran rumah semipermanen di Way Halim.
Penulis: Hurri Agusto | Editor: soni
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Kepolisian kini masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran rumah semipermanen di Way Halim.
Kebakaran yang terjadi di Jalan Sultan Agung, tepatnya di jalan terusan Mi Aceh, Way Halim, Bandar Lampung pada Sabtu (18/3/2023) lalu mengakibatkan tiga korban jiwa
Pantauan Tribunlampung.co.id, kondisi sekeliling bangunan semipermanen yang terbakar kini telah terpasang garis polisi.
Kapolsek Sukarame Polresta Bandar Lampung Polda Lampung, Kompol Warsito, mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran tersebut.
Pihaknya juga telah meminta keterangan terhadap sejumlah saksi yang ada di lokasi pada saat kejadian.
"Sementara baru tiga saksi yang kita periksa," ucapnya Senin (20/3/2023).
Menurut Warsito, hasil dugaan sementara penyebab kebakaran tersebut berasal dari api lilin.
Api lilin tersebut kemudian menjalar dan membakar bangunan semi permanen yang terbuat dari papan dan triplek.
"Jadi pada saat kejadian itu, posisi listrik padam atau sedang mati lampu," ujarnya.
"Bangunan itu memang nonpermanen, jadi terdiri dari bahan yang mudah terbakar seperti papan kayu dan triplek," imbuhnya.
Baca juga: Tiga Korban Sedang Tidur saat Kebakaran di Way Halim Bandar Lampung
Baca juga: Kebakaran di Way Halim Bandar Lampung Diduga Api Kompor Menyambar BBM
Api Sambar Bensin
Diketahui sebelumnya, kebakaran terjadi di Jalan Sultan Agung tepatnya di jalan terusan Mie Aceh, Way Halim, Bandar Lampung pada Sabtu (18/3/2023) lalu sekira pukul 21.45 wib.
Peristiwa tersebut mengakibatkan tiga orang korban meninggal dunia.
Adapun korban di antaranya seorang ibu dengan dan dua balita meninggal dunia.
Ketiga korban jiwa tersebut yaitu, Juwita (28), A (3) dan AR (2).
Sebelumnya, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandar Lampung, Antoni, Minggu (19/3), mengatakan, pihaknya menerjunkan tiga unit kendaraan pemadan dengan 20 petugas untuk memadamkan api.
Terkait penyebab kebakaran, terus Antoni, berasal dari api yang dimainkan oleh anak-anak yang menyambar bensin.
"Dari hasil penyelidikan dan keterangan para saksi di lokasi kejadian, penyebab kebakaran berasal dari api yang dimainkan oleh anak-anak yang menjadi korban dan menyambar bensin yang berada di rumah tersebut," kata Antoni.
Nahas ketika api membesar para korban tidak bisa bisa menyelamatkan diri.
Antoni menambahkan, adapun bangunan yang terbakar ialah satu unit rumah unit semipermanen yang difungsikan sebagai usaha jual-beli batu akik milik Tuwah (23). Tuwah merupakan suami Juwita plus ayah dari korban An.
Lebih lanjut Antoni menjelaskan, saat kejadian posisi ketiga korban jiwa sedang berada di dapur. Sementara Tuwah sedang berada di bak sampah.
Bangunan sendiri terbuat dari kayu dan triplek sehingga mudah terbakar. Di bangunan ini, selain menjual batu akik, Tuwah juga menjual bensin eceran.
"Dugaan kuat kami pastikan karena terpercik api yang menyambar bensin yang dijual korban, karena korban ini menjual BBM eceran," kata Anthoni.
Tetangga Tuwah, Prapto mengatakan, kejadian itu sekitar pukul 21.00 WIB dan api terlihat sudah membesar. "Jadi api sudah membesar, kami juga kaget tiba-tiba ada kebakaran," kata dia.
Sementara kerabat korban histeris saat mengetahui korban Juwita (28) dan anaknya meninggal dunia di dalam rumah akibat kebakaran. "Iya itu keponakan saya, baru bisa jalan," ujarnya seraya menangis histeris.
Dicek di Labfor
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra mengatakan, polisi mengirimkan langsung bukti kebakaran lapak pedagang batu cincin di PKOR Way Halim ke laboratorium forensik (labfor) Polri di Palembang, Sumatera Selatan.
Pihaknya akan menunggu beberapa minggu ke depan untuk mengetahui hasilnya.
"Sementara hasil keterangan dari saksi-saksi bahwa kebakaran tersebut dari lilin yang dinyalakan korban," kata dia.
Ia mengatakan, korban terbakar setelah api melahap semua bagian rumah korban. "Jadi sebelum kejadian memang dari jam lima sore itu sudah mati lampu," kata Kompol Dennis.
Korban sudah dibawa ke rumah duka dan telah dimakamkan oleh pihak keluarga.
Dua jenazah dibawa ke Lampung Tengah, dan satu bayi dibawa ke Unit Dua, Kabupaten Tulangbawang.
"Semua korban telah diterima pihak keluarga dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di sekitar rumah para korban," kata Kompol Dennis.
( Tribunlampung.co.id / Hurri Agusto )
Deflasi Pendidikan 15 Persen, DPRD Lampung Apresiasi Kebijakan Pro Rakyat Gubernur |
![]() |
---|
Golkar Dorong Damkar Pringsewu Pisah dengan BPBD |
![]() |
---|
Damkarmat Pringsewu Ungkap Harapan Berdiri sebagai Dinas Tersendiri |
![]() |
---|
Pengurus HIPMI Lampung Diduga Pesta Narkoba, Begini Kata Ketua HIPMI Bandar Lampung |
![]() |
---|
Peringati HUT Polwan, AKBP Heti Bagikan Makan Siang untuk Tahanan Polres Lampung Timur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.