Wawancara Eksklusif
Kepala BKP Lampung Bicara Penyelundupan Satwa, Pakai Mobil Pribadi Berkaca Gelap
Penyelundupan satwa dilindungi dan satwa liar masih saja terjadi, modusnya pun beragam.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Apakah berulangnya kasus penyelundupan ini karena penangkapan pelakunya tidak sampai ke otak atau dalang?
Di satu sisi pasti dan kemudian juga patah tumbuh hilang berganti. Kalau dari pengiriman ini paling mudah dilakukan yakni penyeberangan. Karena yang kami awasi penyeberangan ini bukan saja domestik.
Tetapi selundupan dari negara Malaysia juga banyak, mengarah mulai dari Kepulauan Riau hingga Aceh, Tanjung Balai Asahan dan muaranya ke Pulau Jawa.
Penguatan sumber daya dan integrasi pengawasan, bagaimana pengawasan yang dilalulintaskan ini. Serta juga harus banyak mengajak untuk mencegah penyeludupan tersebut.
Bagaimana dengan hukuman terhadap para pelaku, apakah belum memberi efek jera sehingga kasus selalu berulang?
Dalam Undang-Undang Karantina yang lama hukumannya ringan namun pada UU baru ini bisa mencapai 5-10 tahun hingga denda Rp 10 miliar.Harapannya dengan UU baru ini akan menimbulkan efek jera bagi pelaku.
Untuk tahun 2023 ini, ada strategi baru untuk mengantisipasi penyelundupan?
Mungkin pada Februari 2023 ini kami akan melakukan penandatanganan tiga institusi yakni Karantina Bengkulu, Karantina Lampung dan BKSDA. Kami ada dua mobil X-ray di Pelabuhan Bakauheni yang akan digunakan untuk melacak bawaan penumpang.
(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)
Korwil Astra Group Lampung Nurul Fadil Bicara soal Kampung Berseri Astra |
![]() |
---|
Bincang dengan Kepala BPTD Kelas II Lampung Jonter Sitohang, Menuju Zero ODOL |
![]() |
---|
Pakar Hukum Unila Sebut Pemisahan Pemilu Rancu dan Membingungkan |
![]() |
---|
Hamartoni Ahadis Usung Program Puskesmas Mider di Lampung Utara |
![]() |
---|
Rektor Itera Sebut Panen Padi Bisa 3 Kali Setahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.