Berita Lampung

Akui Sebar Berita Bohong soal Ponpes Fiktif, Ahmad Dimyati Minta Maaf ke FKPP Bandar Lampung

Ahmad Dimyati orang yang pertama kali menyebarkan informasi tersebut akhirnya mengakui telah menyebarkan berita bohong.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: soni
Tribun Lampung / Hurri Agusto
Hurri Agusto *Ahmad Dimyati (kiri) saat menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf kepada ketua FKPP Kota Bandar Lampung KH Ismail Zulkarnain, Selasa (4/4/202 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Sempat beredar berita terkait pondok pesantren fiktif di Bandar Lampung, Ahmad Dimyati orang yang pertama kali menyebarkan informasi tersebut akhirnya mengakui telah menyebarkan berita bohong.

Ahmad Dimyati pun menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh kiyai dan ustaz pengasuh ponpes di Kota Bandar Lampung.

Permintaan maaf Dimyati itu disampaikan melalui Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Bandar Lampung KH Ismail Zulkarnain.

Klarifikasi dan permohonan maaf itu sendiri disaksikan sejumlah kiyai dan awak media.

“Saya ke sini datang ke tempat Abah Ismail pengasuh Ponpes Riyadhus Sholihin sekaligus sebagai Ketua FKPP Bandarlampung, untuk silaturahmi dan tabayyun, serta menghaturkan banyak permintaan maaf, baik kepada Abah maupun para kiyai di Bandar Lampung, tentang berita pesantren fiktif yang pernah tersebar,” kata Dimyati, Selasa (4/4/2023).

Dimyati yang merupakan pengasuh salah satu pesantren di Lampung Tengah ini pun mengakui kekeliruannya dan ingin memperbaiki hubungan silaturahmi dengan pengasuh pesantren di Bandar Lampung.

Baca juga: FKPP Bandar Lampung: Ponpes Penerima Bantuan Pemerintah Terverifikasi Secara Legal 

“Saya datang ke sini, dengan kerendahan hati, mau dimarahin bagaimana pun sama Abah, saya terima, karena saya salah,” jelasnya.

Dimyati menjelaskan, dirinya tak bermaksud menyerang seluruh ponpes di Kota Bandarlampung.

Menurut Dimyati, saat itu dirinya sedang terbawa emosi terhadap seseorang, namun justru mengait-ngaitkan dengan seluruh pondok pesantren yang ada di Kota Tapis Berseri.

“Berita itu tidak ada tendensi menyerang semua pesantren yang ada di Bandar Lampung, Itu saya akui saya yang salah," kata dia.

"Sebenarnya fokusnya ke satu orang, tapi karena kecerobohan saya semuanya jadi kena imbasnya," kata dia.

Dia pun mengaku bahwa viralnya berita pesantren fiktif tersebut lantaran dirinya emosi dengan satu orang akhirnya merepotkan para kiyai dan ustaz di Bandar Lampung.

“Di Bandar Lampung ada guru saya, senior maupun junior saya, jadi sejak awal saya tidak ada niat untuk menyerang secara umum,” tambahnya.

“Jadi saya menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya kepada Abah Ismail dan para kiyai dan ustad karena kesalahan lidah saya ini merugikan dan merepotkan semua pihak,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua FKPP Kota Bandarlampung KH Ismail Zulkarnain mengatakan, pihaknya telah menerima permohonan maaf Dimyathi. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved