Korban Dukun Pengganda Uang

Pasutri Asal Lampung Korban Dukun Pengganda Uang Warga Desa Tanjung Rejo Negeri Katon Pesawaran

Pasutri asal Pesawaran yang dibunuh dukun penggada uang warga Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/TribunJateng
Polda Jawa Tengah bersama instansi terkait evakuasi korban dukun pengganda uang Mbah Slamet di Banjarnegara dan dua korban dari Lampung yakni warga Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran. 

Adapun pertemuan pertama membicarakan masalah penggandaan uang.

Kemudian pertemuan kedua, korban Mulyadi datang sendiri. 

"Sejak datang sendiri pada 2021 dan sudah seminggu di sini hilang."

"Saat itu bawa kendaraan mobil Innova dan hilang juga sampai saat ini tidak bisa dilacak," katanya.

Terkait berapa uang yang dibawa korban Mulyadi dia tidak tahu berapa pastinya.

Ia percaya bahwa salah satu korban dari 9 korban yang dikuburkan di TPU Balun itu adalah Mulyadi karena pelaku sudah mengungkapkannya.

"Penuturan pelaku (satu di antara korbannya) ada Mulyadi."

"Namun masih menunggu tes DNA anaknya asal Palembang," ungkapnya.

Korban Mulyadi sendiri bekerja sebagai de

Baca juga: Pasutri Asal Pesawaran Lampung jadi Korban Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet Banjarnegara

veloper dan punya dua anak.

"Dia sempat mengajak saya ke sini tapi saya tidak mau karena ada urusan di Palembang."

"Saya sudah sering mengingatkan supaya jangan ke Banjarnegara, dan jangan percaya dengan hal-hal seperti itu yaitu penggandaan uang," terangnya.

Adapun Mulyadi bisa percaya dengan penggandaan uang karena dia terjerat utang.

"Saya tahu keberadaan Pak Mulyadi karena dia sempat kirim share loc di Balun ini," tambahnya.

Pihak keluarga menginginkan agar tersangka dihukum mati.

Sementara itu Kanit 3 Satrekrim Polresta Banjarnegara, Iptu Imam Santoso mengatakan sembilan jenazah sudah dikebumikan di TPU setempat.

"Karena yang paling dekat dengan TKP yang satu dibawa ke Sukabumi."

"Yang lain belum dapat teridentifikasi hanya jenis kelamin saja," jelasnya.

Dari sembilan jenazah itu ada enam jenazah laki-laki dan tiga wanita. 

(Tribunlampung.co.id/TribunJateng)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved