Korban Dukun Pengganda Uang

Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet di Banjarnegara Selalu Minta Korban Datang Bawa Mobil

Dukun pengganda uang Mbah Slamet di Banjarnegara Jawa Tengah selalu minta korbannya datang menggunakan kendaraan sendiri. 

Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Tribunnews.com
Dukun Pengganda uang Mbah Slamet selalu minta korban datang menggunakan mobil agar bisa diambil setelah korban meninggal. 

Tribunlampung.co.id - Pelaku pembunuhan berkedok dukun pengganda uang Mbah Slamet di Banjarnegara Jawa Tengah selalu minta korbannya datang menggunakan mobil. 

Hal itu ditujukan agar Mbah Slamet bisa menguasai mobil atau harta korban setelah mereka meninggal dunia dalam ritual penggandaan uang

Di lingkungan sekitar, sosok Mbah Slamet tidak diketahui jelas pekerjaanya termasuk jika dukun pengganda uang, tapi dia miliki rumah dua lantai. 

Dalam pengakuannya setelah ditetapkan tersangka oleh Polres Banjarnegara Mbah Slamet melakukan aksi pembunuhan sejak 2020. 

Total ada 12 jasad korban pembunuhan yang ditemukan terkubur di dalam hutan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Mbah Slamet merupakan dukun pengganda uang yang menjanjikan kekayaan kepada para korban dengan menjalani sebuah ritual di dalam hutan.

Baca juga: Percakapan Terakhir Rani dengan Ayahnya sebelum Dibunuh Dukun Pengganda Uang

Ia mengiming-imingi para korban dengan keuntungan besar jika menyetorkan sejumlah uang untuk digandakan.

Berdasarkan pengakuan Mbah Slamet, para korban ada yang menyetorkan uang Rp 40 juta hingga Rp 70 juta dan dijanjikan akan dikembalikan menjadi Rp 5 miliar.

Selain itu, Mbah Slamet juga meminta para korban untuk mendatanginya menggunakan kendaraan pribadi agar dapat menguasai harta korban.

Setelah tiba di tempat ritual, Mbah Slamet akan memberikan korban air minum yang sudah dicampur racun dan obat penenang.

Dilansir TribunJateng.com, korban yang telah meminum air tersebut akan meninggal 5 menit kemudian dan jasadnya dikubur di dalam hutan.

Permintaan datang menggunakan kendaraan sendiri terungkap saat Polres Banjarnegara melakukan penyelidikan dari salah satu anak korban

Mulanya pada tanggal 20 Maret 2023, diketahui korban PO berangkat sendirian dari Sukabumi menuju ke rumah Mbah Slamet di Banjarnegara dengan mengendarai mobil jenis minibus warna hitam.

Korban PO pada hari Rabu tanggal 23 Maret 2023 sempat menghubungi pelapor memberitahukan keberadaan korban dengan mengirimkan share location saat itu yakni di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.

Korban PO diketahui sempat mengirimkan pesan kepada saksi S, berisi:

"Takut ayah mati ini share loc Pak Slamet."

"Ini di rumah y Pak Slamet bwt jaga2 klo umur ayah pendek."

"Misal ayah g ada kabar smpe hr Minggu lsg aja dime lokassi brsama aparat y (langusng saja menuju lokasi bersama aparat."

“Glydas (salah satu saksi)  tau koq rumah y (Glydas tahu kok rumahnya)."

Hingga diketahui sejak hari Kamis 24 Maret 2023, korban sudah tidak dapat dihubungi dan keluarga tidak mengetahui keberadaan korban.

Punya Rumah 2 Lantai

Dari aksinya menjadi dukun pengganda uang, Mbah Slamet dapat memiliki rumah mewah dua lantai.

Beredar video yang menunjukkan rumah Mbah Slamet dihiasi empat tiang rumah yang besar bemotif marmer cokelat muda.

Video tersebut diunggah di akun TikTok @wong.gunung.project pada Selasa (4/4/2023).

Rumah Mbah Slamet menjadi tontonan para warga setelah kasus pembunuhan berantai terungkap.

Sosok Mbah Slamet

Kepala Desa setempat, Mahbudiono, mengaku tidak begitu mengenal Mbah Slamet karena orangnya tertutup.

Ia bahkan tidak mengetahui pekerjaan Mbah Slamet dan hanya mengetahui pekerjaan istri pelaku.

"Terkait profesinya banyak warga yang tidak tahu persis dan mengetahui akan hal itu."

"Tapi istrinya sempat dagang (sayuran) kubis," paparnya, Senin (3/4/2023), dikutip dari TribunMuria.com.

Mahbudiono menjelaskan para warga mengetahui pelaku bekerja sebagai dukun pengganda uang ketika ada tamu dari Palembang.

"Sempat ada yang datang menemui saya adalah seorang warga Palembang bilang ketemu Mbah Slamet ingin menemui keluarganya," lanjutnya.

Para warga juga jarang yang berinteraksi dengan pelaku karena lokasi rumahnya yang jauh.

"Karena jauh dari warga yang lain artinya orang-orang juga cuek," katanya.

Sementara itu, istri Mbah Slamet, Sanem mengaku tidak mengetahui kasus pembunuhan yang dilakukan suaminya.

Sanem mengungkapkan dirinya sudah lebih dari setahun ditelantarkan oleh Mbah Slamet.

"Apa aktivitasnya saya tidak tahu, saya saja ditelantarkan selama satu tahun ini," ujarnya, Senin.

Ia juga tidak mengetahui suaminya merupakan dukun pengganda uang karena hanya bertugas membuatkan minuman ketika ada tamu.

Baca juga: Identitas 6 Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang, 4 Warga Lampung

Daftar Korban yang Diketahui Identitasnya

Proses identifikasi 12 korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah terus dilakukan.

Identitas 6 dari 12 korban pembunuhan telah terungkap setelah ada laporan dari sejumlah warga yang mengaku kehilangan anggota keluarganya.

Terbaru ada pasutri asal Lampung yang dilaporkan menghilang sejak 8 September 2021 dan menjadi korban pembunuhan Mbah Slamet.

Berikut korban pembunuhan Mbah Slamet yang telah diketahui identitasnya:

1. Paryanto warga Sukabumi

2. Mulyadi warga Palembang

3. Irsad warga Lampung

4. Wahyu Tri Ningsih warga Lampung (istri Irsad)

5. Suheri warga Lampung

6. Riani warga Lampung (istri Suheri)

Jasad para korban ditemukan dalam keadaan terkubur di dalam hutan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Polisi mengalami kendala dalam identifikasi karena jasad para korban sudah menjadi tulang dan tengkorak.

Selain itu, pelaku tidak dapat mengingat identitas para korban.

Setelah melakukan aksi pembunuhan, pelaku sengaja membakar kartu identitas korban untuk menutupi kasus ini.

Polda Jateng Buka Posko Pengaduan Orang Hilang

Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi, membuka posko pengaduan orang hilang agar identitas para korban dapat segera terungkap.

Ia meminta masyarakat yang merasa ada anggota keluarganya yang hilang untuk segera melapor ke Polres Banjarnegara atau ke Polda Jateng.

Sementara itu, Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto mengatakan, warga yang kehilangan anggota keluarga dapat menghubungi nomor 082326444401.

"Sehingga bagi masyarakat yang lain yang merasa kehilangan keluarga dan pernah berhubungan dengan tersangka agar mengadu ke posko orang hilang Polres Banjarnegara," jelasnya, Rabu (5/4/2023), dikutip dari TribunJateng.com.

Berdasarkan pengakuan Mbah Slamet, para korban pembunuhan berasal dari luar kota seperti Tasikmalaya, Palembang, Cirebon, dan Jakarta.

"Kalau pengakuan Mbah Slamet untuk namanya tersangka masih banyak lupanya," tandasnya.

Bagi warga yang ingin melaporkan orang hilang dapat menyertakan identitas korban seperti ijazah, KTP, dan foto yang memperlihatkan struktur gigi depan.

(Tribunlampung.co.id/Tribunnews.com/TribunJateng.com/Permata Putra Sejati/Iwan Arifianto/Oky Indra Jaya)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved