Berita Terkini Nasional

Istri Mbah Slamet Baru Tahu Suaminya Dukun Palsu Pembunuh 12 Orang setelah 25 Tahun Nikah

Seneh (49), yang merupakan istri dari Tohari (45) alias Mbah Slamet, tak tahu jika profesi suaminya itu seorang dukun pengganda uang.

Editor: Indra Simanjuntak
TribunJateng.com/Permata Putra Sejati
Pemakaman korban pembunuhan dukun pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanyasa, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023) sore. Identitas pasangan suami istri yang menjadi korban pembunuhan Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, akhirnya diketahui. 

Tribunlampung.co.id, Banjarnegara - Seneh (49), yang merupakan istri dari Tohari (45) alias Mbah Slamet, tak tahu jika profesi suaminya itu seorang dukun pengganda uang.

Diketahui, kasus pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet, dukun pengganda uang, di Banjarnegara, Jawa Tengah, memakan korban hingga 12 orang.

Empat korban pembunuhan Mbah Slamet, dukun pengganda uang, di Banjarnegara di antaranya merupakan warga Pesawaran, Lampung.

Seneh bahkan kaget saat mengetahui jika Mbah Slamet melakukan pembunuhan akibat dari profesinya sebagai dukun pengganda uang.

Seneh bahkan mengaku tidak banyak tahu soal aktivitas yang dilakukan suaminya selama 25 tahun menikah.

Baca juga: 2 Tahun Hilang Kontak, Rani Kaget Ayah Ibunya Jadi Korban Pembunuhan Dukun Mbah Slamet

Baca juga: Keluarga Terpukul Kepergian Tragis Korban Dukun Mbah Slamet, Harap Hukuman Setimpal

Seneh juga tidak mengetahui terkait aktivitas perdukunan yang dilakukan Mbah Slamet.

Padahal, Mbah Slamet diketahui sudah beraksi menjadi dukun pengganda uang sekitar 5 tahun.

Seneh pun mengaku hanya mengetahui suaminya sering menerima tamu.

"Saya kurang tahu, saya juga kaget. Kerjaan bapak tidak jelas dan serabutan."

"Saya sudah berkeluarga selama 25 tahun," ungkapnya, Selasa (4/4/2023), dilansir TribunJateng.com.

Mengenai ritual yang dilakukan Mbah Slamet, Seneh sering memergoki suaminya membawa tamu-tamu di sebuah ruangan di depan rumah.

"Katanya ada ritual yang dilakukan di dalam ruangan depan rumah, tapi cuma sebentar."

"Memang kerap kasih uang, tapi tidak tahu dari mana dan tamu tidak pernah menginap," paparnya.

Kaget Suaminya Ditangkap Polisi

Diberitakan TribunJateng.com, Seneh sempat terkejut saat suaminya ditangkap polisi.

Ia mengungkapkan terakhir kali bertemu Mbah Slamet pada awal Ramadhan 2023.

Seneh juga tak mengetahui ke mana suaminya itu pergi.

Setelah Mbah Slamet ditangkap polisi, dirinya menyebut tanggapan masyarakat biasa saja.

"Tidak ada imbasnya dari masyarakat dan biasa saja," tuturnya.

Hilang kontak sejak 2021

Anak bungsu korban pembunuhan dukun pengganda uang Mbah Slamet mengaku ayah ibunya hendak pulang ke Pesawaran sebelum hilang kontak.

Rani Dwi Ulandari mengatakan, bahwa dirinya merupakan anak kedua dari pasangan Suheri dan Riani yang menjadi korban dukun palsu pengganda uang Mbah Slamet.

Rani terakhir berkomunikasi dengan kedua orangtuanya pada 8 September 2021.

Kala itu, sang ayah mengabarkan sebentar lagi akan pulang ke Pesawaran.

“Dia bilang sudah mau pulang dari lokasi daerah sana,” imbuhnya.

Baca juga: Pamit Kerja, Pasutri Asal Lampung Hilang 2 Tahun Ternyata Korban Dukun Mbah Slamet

Rani mengungkapkan pertemuan terakhirnya menjelang keberangkatan orangtua tersebut.

“Saat itu ayah pamit hendak bekerja, karena ayah merupakan bekerja sebagai pemborong,” ucap Rani.

Ditambahkannya, saat itu sang ayah mengaku hendak bekerja mengerjakan sebuah proyek pembangunan rumah di Pulau Jawa.

Dia mengatakan sang ayah akan bekerja di Semarang.

“Tetapi saat itu ayah bilang daerahnya bukan di Semarang tapi di Tulung Agung,” jawab Rani.

Rani teringat saat dirinya kerapkali bertanya mengenai kapan orangtuanya akan kembali ke rumah.

“Namun, hanya bilang nanti dan sebentar lagi,”

“Beberapa hari lagi,” 

“Terakhir ayah itu nelpon ga ke angkat pukul 17.30 pada 8 September 2021 sebelum lost kontak, dan setelah ditelpon balik sudah tidak aktif,” kenangnya.

Rani pernah mencoba untuk menghubungi sang ibu namun hasilnya sama, sang ibu tidak bisa dihubungi.

“Pernah menelpon hape dan nomor WA, bahkan sudah minta tolong teman dan saudaranya (pakde),” ujar dia.

Namun, tidak ada satupun yang mengangkat bahkan nomor tidak tersambung.

Rani mengatakan bahwa Suheri dan Riani merupakan orangtua yang baik.

Saat di rumah, Suheri merupakan ayah yang lucu serta taat beribadah.

Kedua Pasutri Sudah Lama Mengenal 

Kedua pasang pasutri korban keganasan Slamet Tohari sang dukun pengganda uang merupakan sahabat dekat.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Pesawaran, AKBP Pratomo Widodo saat diwawancarai pada Rabu (5/4/2023).

Pratomo menjelaskan, bahwa kedua pasutri tersebut telah saling mengenal dan keduanya sama-sama melakukan keberangkatan ke lokasi dari Slamet Tohari.

“Dan memang sebenarnya para korban saling memberi tahu dan kemudian berangkat kesana,” kata Pratomo.

Terkait hubungan antara siapa yang mengenalkan Slamet Tohari kepada dua pasutri tersebut Polres Pesawaran masih mendalami perantaranya.

“Jadi, siapa yang memperkenalkan kepada Slamet Tohari ini ada satu orang,” ucap Pratomo.

Dan sampai saat ini masih akan berkoordinasi dengan Polres Banjarnegara untuk mengambil keterangan dari seorang perantara tersebut.

“Terkait apakah perantara itu terlibat atau tidak,” katanya.

“Atau bisa juga perantara itu merupakan seorang korban,” jelas dia.

(Tribunlampung.co.id/Tribunnews..com)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved