Berita Lampung
Cegah Stunting, Pemkot Metro Lampung Terapkan Metode Pemantauan Dini Sejak Masa Kehamilan
Pemkot Metro Lampung melakukan pendeteksian sejak dini terkait cikal bakal stunting sebagai bentuk mengindentifikasi terjadinya stunting
Penulis: Muhammad Humam Ghiffary | Editor: soni
Tribunlampung.co.id ,Metro - Pemerintah Kota (Pemkot) Metro, Lampung melakukan pendeteksian sejak dini terkait cikal bakal stunting sebagai bentuk mengindentifikasi terjadinya stunting pada masyarakat setempat.
Pemkot Metro, Lampung menerapkan menerapkan metode Maternal Early System atau sistem pemantauan dini sejak masa kehamilan seorang pasien untuk memastikan kondisi pasien aman.
"Metode ini sudah dipakai secara nasional dan akan diseragamkan melalui 18 Blok SGGI. Yakni sebagai bagian dari sistem manajemen pembangunan nasional bidang kesehatan," kata Wali Kota Metro, Lampung, Wahdi, Minggu (9/4/2023)
Wahdi mengatakan, Kota Metro, Lampung, telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting.
Hal ini dilakukan dengan inovasi-inovasi dan kreatifitas seperti jambore stunting dan aplikasi Jama-Pai.
"Jadi dimulai dari kesadaran kita sendiri, apa yang disampaikan Bapak Presiden RI bahwa kita harus turun di tahun 2022. Karena itu kita kejar cepat melalui sinergi," ujarnya.
"Kemudian kolaborasi antar pembangunan daerah tingkat provinsi sampai pusat dan gotong-royong," imbuhnya.
Berdasarkan keberhasilan Pemkot Metro, Lampung dalam menekan angka stunting, lanjut dia, Kota Metro lolos dalam seleksi tahap III dan masuk 10 besar dalam penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD).
Baca juga: Gerakan Orang Tua Asuh Anak Stunting Sasar 7 Kecamatan di Mesuji Lampung
Baca juga: Bincang Stunting Bareng Kepala BKKBN Lampung, dr Nurizky: Kena Stunting Sulit Diobati
PPD merupakan kegiatan pemberian penghargaan kepada pemerintah daerah yang dilakukan oleh Kementerian PPN/Bappenas yaitu dilakukan melalui 3 tahap mulai dari penilaian dokumen, presentasi, wawancara, serta verifikasi.
Penilaian dilakukan pada proses verifikasi tingkat kota yang dilaksanakan secara langsung dengan meninjau sejumlah indikator penilaian.
"Verifikasi dan kunjungan lapangan dilakukan langsung oleh TPU dan TPI ke daerah-daerah. Dengan penilaian ini diharapkan dapat membangun Indonesia menjadi lebih baik lagi," tukasnya.
Sebelumnya, Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo ketika mengunjungi Kota Metro, Lampung, mengatakan, persoalan stunting menjadi isu nasional yang harus ditangani serius oleh berbagai pihak.
Dan pesannya, melalui program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) dari BKKBN RI yang apabila diterapkan di seluruh sekolah di Bumi Pertiwi, mampu mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Pasalnya, sasaran pada SSK adalah pelajar SMP dan SMA yang merupakan calon penerus bangsa.
"Mulai sekarang mereka harus punya kesadaran yang tinggi. Tadi saya lihat kesadaran mereka sudah bagus untuk menyiapkan generasi emas itu," kata Hasto.
Pihaknya juga menilai Kota Metro bisa menjadi role model Program SSK BKKBN RI.
Selain mewujudkan Indonesia Emas 2045 karena sasarannya pelajar, Program SSK juga mampu mengatasi masalah stunting di Indonesia.
Sehingga pentingnya menjadi kurikulum di sekolah.
( Tribunlampung.co.id / Muhammad Humam Ghiffary )
DKL Bersiap Sambut Pameran dan Konser Musik Anak |
![]() |
---|
Keluarga Kenang Sosok "Kopral", Nelayan Hilang saat KM Tegar Jaya Tenggelam di Pesawaran |
![]() |
---|
Pemprov Lampung Tampung Tuntutan Tidak Ada Lagi PHK Sepihak |
![]() |
---|
Nelayan Ungkap Detik-detik KM Tegar Jaya Tenggelam di Pesawaran |
![]() |
---|
Pemprov Lampung Pakai Rp 1,004 Triliun Tutup Defisit Anggaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.