Berita Lampung

Basarnas Lampung Sebar 300 Personel di Lokasi Rawan Bencana Selama Arus Mudik

Basarnas Lampung mengerahkan sekitar 300 personel selama arus mudik Lebaran 2023.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto
Kepala Basarnas Lampung Deden Ridwansyah saat memimpin Apel Siaga Khusus Mudik lebaran 2023 di Kantor Basarnas Lampung, jumat (14/4/2023). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Basarnas Lampung mengerahkan sekitar 300 personel selama arus mudik Lebaran 2023.

Ratusan personel Basarnas bakal dikerahkan di 12 titik rawan bencana di jalur mudik Lebaran 2023 wilayah Provinsi Lampung.

Kepala Basarnas Lampung Deden Ridwansyah mengatakan, sekitar 300 personel diterjunkan di lokasi-lokasi rawan bencana pada Operasi Siaga Khusus mudik Lebaran 2023.

"Operasi Siaga Khusus ini dilakukan selama 20 hari mulai dari 13 April hingga 2 Mei mendatang," ucap Deden seusai Apel Siaga Khusus Mudik, Sabtu (15/4/2023).

Menurut Deden, 12 titik tersebar di beberapa wilayah Lampung yang menjadi rute mudik.

Baca juga: Jadi Satgas RAFI 2023, Begini Skema Pertamina Layani Pemudik, dari Reguler sampai Emergency

"Salah satu potensi adalah kecelakaan di wilayah padat pelayaran seperti pelabuhan penyeberangan," kata Deden

Lokasi-lokasi rawan bencana itu diantaranya Selat Sunda dan Perairan Lampung Selatan hingga Teluk Bandar Lampung yang menjadi rute penyeberangan pemudik saat lebaran 2023.

Kemudian, sejumlah titik lainnya yakni jalan lintas barat (Jalinbar) menuju Provinsi Bengkulu yang rawan longsor serta ruas jalan tol trans Sumatera.

Menurut Deden, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait prakiraan cuaca selama arus mudik.

Hasilnya, hingga sebulan kedepan diperkirakan masih terdapat curah hujan dan gelombang tinggi di Lampung.

Kondisi ini, kata Deden, dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin kencang.

"Secara umum kondisi geografis Lampung berpotensi atas bencana hidrometeorologi ini," kata Deden.

Dia melanjutkan potensi kecelakaan akibat bencana alam ini sebagian besar terjadi di jalur darat.

Dia pun mengatakan bahwa antusia masyarakat untuk mudik tahun ini cukup tinggi.

"Kondisi ini bisa menyebabkan kedaruratan luar biasa, yaitu kemacetan ekstrim di ruas jalan, terlebih arus mudik didominasi moda transportasi darat," kata Deden.

Deden melanjutkan, penyeberangan laut pihaknya telah menginstruksikan agar kapal penyelamat ditempatkan di pelabuhan penyeberangan.

"Jika terjadi overload (kelebihan muatan) harus diingatkan serta memeriksa secara rinci ketersediaan pelampung," kata Deden.

( Tribunlampung.co.id / Hurri Agusto )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved