Suami Bunuh Istri di Pesawaran

Pria Pembunuh Istri di Lampung Jalani Observasi 14 Hari di Rumah Sakit Jiwa 

Pelaku pembunuhan istri di Desa Tri Rahayu, Kecamatan Negeri Katon saat ini sudah diamankan.

|
Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: soni
Tribun Lampung/ Oky Indra Jaya
Kasat Reskrim Polres Pesawaran, AKP Supriyanto Husin, Senin (10/4/2023) 

Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Pelaku pembunuhan istri di Desa Tri Rahayu, Kecamatan Negeri Katon saat ini sudah diamankan.

Hal tersebut dikonfirmasi langsung Kasat Reskrim Polres Pesawaran, AKP Supriyanto Husin kepada Tribun Lampung pada Selasa (18/4/2023).

Supriyanto menjelaskan, pelaku yakni AD (33) telah diamankan usai melakukan tindakan penganiayaan yang berujung tewasnya ED (30) pada Senin (17/4/2023).

Setelah diamankan pada peristiwa penganiayaan tersebut pihaknya langsung membawa pelaku ke Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung.

Hal tersebut diungkapkan Kasat Reskrim Polres Pesawaran tersebut sebab pelaku memiliki riwayat gangguan jiwa.

Bahkan pelaku mengalami gangguan kejiwaan pada tahun 2017.

“Untuk saat ini pelaku masih diobservasi di RSJ,” kata dia.

“Dan diobservasi selama 14 hari disana,” imbuhnya.

Dalam observasi tersebut pelaku ditemani dan dijaga oleh keluarganya.

“Meski begitu hukum untuk pelaku masih tetap berjalan,” pungkasnya.

Baca juga: Mengeluh Kelelahan saat Diminta Masak Sayur Ayam untuk Sahur, Suami di Pesawaran Bunuh Istri Sendiri

Baca juga: Cuma Gegara Mie Instan, Adik Bunuh Kakak saat Mau Sahur di Musi Banyuasin

Akrab dengan Tetangga 

Istri korban pembunuhan gegara sayur ayam di Pesawaran, Lampung, akrab dengan para tetangga.

Hal tersebut diungkapkan oleh Eka, tetangga sebelah rumah korban saat diwawancarai Tribun Lampung, pada Selasa (18/4/2023).

Eka menjelaskan, istri pelaku yakni Endang (30) sering mengobrol dengan dirinya.

Saat mengobrol dengan dirinya, Eka menuturkan, bahwa istri pelaku merupakan orang yang baik.

“Orangnya baik, ngobrol dengan tetangga juga sering,” ungkapnya.

Dalam keseharianya, pelaku dan korban ini acapkali cekcok ketika berada di rumah.

“Cekcok kecil masalah rumah tangga begitu,” kata Eka yang merupakan Ketua RT setempat.

Sebelum peristiwa malam itu bermula pun, pelaku yakni Ardianysah, juga sudah tidak mulai sehat secara pikiran.

Karena pelaku ini memiliki riwayat gangguan jiwa.

Sehingga pelaku ini rutin meminum obat dan menjalani memeriksakan kesehatan kejiawaannya.

“Ya, pelaku rutin minum obat supaya stabil keadaan jiwanya,” kata Eka.

Eka mengungkapkan, pada malam itu, pelaku mengalami habis obat.

Sehingga siang hingga sorenya menunjukkan gejala pikiran sedang kumat.

Dan akhirnya peristiwa tak terduga terjadi pada pukul 02.00 WIB dini hari.

Bermula pelaku ingin makan sayur ayam, namun istrinya menolak memasaknya karena mengeluh capek.

Dan pelaku yang mulai marah pun langsung mengambil sebilah golok dan menghancurkan pohon-pohon yang ada di belakang rumah.

Eka mengatakan, karena sudah lepas kontrol, pelaku yang naik pitam langsung mengincar istrinya sendiri.

Dan saat yang bersamaan, istrinya dianiaya dengan cara dibacok berkali-kali di halaman rumah mereka.

Sehingga akhirnya Endang, teman ngobrolnya sehari-hari harus tewas dengan banyaknya luka bacokan.

 

Jaga Kebun

Suami bunuh istri di Kabupaten Pesawaran, Lampung, gegara sayur ayam, ternyata pelaku jarang tinggal di rumah.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Desa Tri Rahayu, Suji kepada Tribun Lampung, pada Selasa (18/4/2023).

Suji menuturkan, pelaku sebelumnya merupakan warga baru di Desa Tri Rahayu, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran.

Dirinya menyebut, pelaku serta istrinya setelah menikah, menempati rumah yang baru dibangun pada tahun 2021 silam.

“Pelaku serta istri memang tidak tinggal di sini, karena keduanya bukan asli sini,” ucap Suji.

Sebelumnya pelaku berasal dari Desa Sinar Mulia dan istrinya berasal dari Desa Bangun Sari, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran. 

Dia menerangkan, pada kesehariannya pun pelaku yang bernama Ardianysah ini juga jarang pulang ke rumah.

Pasalnya pelaku ini bekerja di kebun yang berada di Tanggamus.

“Sehingga pelaku yang bekerja di gunung jarang pulang karena selain jarak yang jauh, juga menjaga kebun yang ada di gunung,”jelasnya.

Kemudian, pada peristiwa tersebut terjadi, dirinya pun kaget karena pelaku sudah ada di rumah.

Sehingga, saat penganiayaan yang dilakukan pada pukul 02.00 WIB dini hari itu mengundang perhatian dari tetangganya.

“Saya juga kaget, pelaku tiba-tiba membunuh istrinya sendiri yakni Endang (30),” jawabnya dia.

Suji menyebut, rumah pelaku saat ini sudah kosong.

Sebab, anak dari pasutri yang berumur tiga tahun sudah dibawa oleh keluarga dari pihak istri di Desa Bangun Sari.

“Ada kemungkinan rumahnya sudah tidak ditempati lagi,” pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)

 

 

 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved