Kedatangan Pemudik di Bandara Raden Inten II Lampung Ramai, Pemudik Delay Sehari

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Kedatangan para pemudik di Bandara Raden Inten II, Lampung mulai terpantau ramai pada Rabu (19/4/2023) siang.

Para keluarga pemudik mulai memenuhi bagian kedatangan di Bandara Raden Inten II untuk menyambut kedatangan anggota keluarga ataupun kerabatnya.

Para penumpang di Bandara Raden Inten II, Lampung yang datang tersebut merupakan kedatangan dari Bandara Internasional Soekarto-Hatta.

Asisten Manajer Operation dan Service Bandara Raden Inten II, Lampung, Latif Nur Sasongko mengatakan perkiraan puncak arus mudik terjadi pada hari ini.

Hal ini dikarenakan sudah adanya cuti bersama.

"Diperkirakan hari ini puncak arus mudik, karena memang sudah cuti, jadi pasti kedatangan pasti banyak," kata dia.

Baca juga: Waka Polres Pringsewu Polda Lampung Minta Masyarakat Hendak Mudik Lapor Bhabinkamtibmas

Ia mengimbau kepada pemudik yang memiliki masalah ketika tiba di Bandara Raden Inten II, Lampung, bisa melaporkannya ke posko monitoring.

"Kalo ada barang tertinggal atau apapun itu, bisa disampaikan ke posko monitoring, lokasinya ada di samping pintu keberangkatan," tukasnya.

Terpisah, pemudik asal Jawa Tengah, Heri mengatakan dirinya sempat mengalami penundaan penerbangan pada Selasa (18/4/2023) kemarin.

"Saya kena delay, harusnya bisa sampai jam 18.50 WIB kemarin di sini (Bandara Raden Inten II)," ujar Heri.

"Tapi baru dapet pesawat lagi siang ini tiba, memang ramai juga pas di Bandara Soekarno-Hatta," sambungnya.

Mudik Lewat Darat

Pemudik dari Pulau Jawa menuju Lampung dan provinsi lainnya di Sumatera mengaku kini perjalannan lebih mudah. 

Hal itu karena sarana di Lampung sudah ada jalan tol dan dermaga eksekutif Pelabuhan Bakauheni Lampung.

Dengan peningkatan sarana tersebut diperkirakan lebih banyak pemudik pilih jalur darat dari Pulau Jawa tujuan Lampung dan Sumatera. 

Dan itu terlihat pada arus kedatangan pemudik pada  pagi hari H-3 Lebaran 2023, Rabu (19/4/2023).

Pantauan Tribunlampung.co.id, suasana di dermaga eksekutif Pelabuhan Bakauheni cukup banyak pemudik yang membawa kendaraan pribadi. 

Pemudik berasal Jakarta, Tanggerang, Bekasi, Depok, Bogor dan Bandung yang hendak mudik ke kampung halaman mereka.

Beberapa pemudik beralasan lebih memilih mudik melalui jalur darat dengan kendaraan pribadi karena lebih nyaman dalam perjalanan. 

Selain itu, alasan lainya saat ini akses untuk menuju ke kampung halaman mereka sudah lebih mudah dengan adanya Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

“Lebih enak aja sih kalo bawa kendaraan pribadi. Dan juga sekarang di Lampung kan sudah ada tol jadi lebih cepat dan nyaman," kata Agung, pemudik mobil dengan  tujuan Mesuji. 

Dia mengungkapkan, keberangkatan perjalanan dari Pulau Jawa berjalan lancar.  Pelayanan dermaga eksekutif juga cukup mempersingkat waktu tempuh penyeberangan jika dibandingkan dengan reguler.  

"Lumayan dari  3 jam jadi 1 jam aja sudah di Bakauheni," kata dia.

Baca juga: Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Lepas Mudik Gratis ke Jawa

Hal yang sama juga diungkapkan  oleh Adrian, pemudik yang hendak mudik ke Tanggamus.

Dirinya juga memilih mudik dengan menggunakan mobil pribadi pada tahun ini.

Sebelumnya ia dan keluarga selalu mudik dengan menggunakan sepeda motor.

"Udah biasa jalur darat, kalo dulu sering pakai motor. Alhamdulillah sekarang pakai mobil," ujarnya.

Pria ini  mengaku memilih mudik lebih awal guna bisa lebih santai dalam perjalanan.

Tidak hanya pemudik dari pulau Jawa yang ramai menggunakan jalur darat. 

Pemudik dari pulau Sumatera pun banyak yang memilih jalur darat.

Salah satunya Panji. Panji menuturkan selain bisa menghemat biaya, perjalan saat ini sudah jauh lebih nyaman dengan hadirnya tol Sumatera dan dermaga eksekutif pelabuhan Bakauheni.

“Kita mau ke Jogja. Dari pada kita naik pesawat transit Jakarta. Lebih enak jalan darat," kata dia 

Sampai dengan siang ini arus kedatangan pemudik dari pulau Jawa di pelabuhan Bakauheni terlihat ramai mengalir.

Kendatangan  pemudik didominasi pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi.

Begitu juga sebaliknya pemudik yang hendak mudik ke pulau Jawa juga mengalir ramai.

(Tribunlampung.co.id/Muhammad Humam Ghiffary)