Berita Lampung

Temukan Empat Sapi Terjangkit LSD, Disbunnak Pesawaran Lampung Lakukan Vaksin

Temukan empat sapi terjangkit LSD di Tegineneng, Disbunnak Pesawaran lakukan vaksin ke ternak sapi lainnya.

Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Dedi Sutomo
Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Pemkab Pesawaran Dedy Noviansyah Effendi. Disbunnak Pesawaran sebut menemukan empat sapi di Kecamatan Tegineneng terjangkit LSD. 

Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Pemkab Pesawaran, Lampung menemukan empat ekor sapi yang terindikasi terjangkit virus Lumpy Skin Disease atau LSD.

Empat sapi yang terindikasi LSD ini ada di Kecamatan Tegineneng, Pesawaran, Lampung.

Ini dikatakan oleh Kepala Disbunnak Pemkab Pesawaran Dedy Noviansyah Effendi kepada Tribun Lampung pada Minggu (21/5/2023).

Dedy menyebut dari empat ternak sapi yang terjangkit LSD itu, satu diantaranya mati.

"Dari gejala yang kita temui dilapangan sapi yang mati ini memiliki ciri-ciri terjangkit LSD," ujar Dedy.

Gejala yang terlihat, seperti adanya benjolan pada kulit ternak sapi. Terutama pada bagian leher, punggung, dan perut.

Baca juga: Kabar Duka, Kajari Pesawaran Lampung I Gede Adiaksa Ekaputra Tutup Usia

Untuk mencegah penyebaran lanjut dari LSD, kata Dedy, tim Disbunnak telah langsung mendatangi lokasi.

Tim melakukan vaksin terhadap ternak sapi lainnya.

"Kita langsung melakukan vaksin LSD ke sapi lainnya di wilayah Tegineneng."

"Ini untuk mencegah penyebaran lanjut dari LSD," ucap Dedy.

Ia menyebut Disbunnak Pesawaran mendapatkan 500 dosis vaksin dari Pemprov Lampung.

Jumlah vaksin yang diberikan itu, lanjut dia, belumlah mampu untuk mengcover seluruh ternak sapi yang ada di Pesawaran, Lampung.

Dari data Disbunnak Pesawaran jumlah populasi sapi di kabupaten tersebut sebanyak 21.995 ekor.

Untuk daerah populasi terbesar ada di Kecamatan Tegineneng dan Negeri Katon.

Baca juga: Sebanyak 1.050 Ternak di Lampung Timur Terserang LSD, 5 Ekor Sapi Mati

Dedy menambahkan untuk vaksin LSD akan terus ditingkatkan.

Sedangkan untuk memantau perkembangan kasus LSD di Pesawaran, pihaknya telah menerjunkan lima orang paramedik dan 21 inseminator, dan juga penyuluh peternakan.

Dedy menegaskan pihaknya juga melakukan pengawasan terhadap lalu lintas ternak yang masuk dan ke luar dari Kabupaten Pesawaran.

Dirinya juga meminta kepada peternak untuk menjaga kebersihan kandang.

Sebab virus LSD menyebar melalui prantara seperti nyamuk, lalat, dan caplak.

Selain itu penyebaran juga bisa melalui peralatan kandang yang terkontaminasi dengan virus LSD.

Dedy pun meminta kepada para peternak untuk melapor ke Disbunnak jika mendapati sapi milik mereka terkena gejala serangan virus LSD.

"Segera laporkan jika muncul gejala LSD, sehingga bisa segera kita lakukan langkah pencegahan penularan lebih lanjut."

"Sapi yang terindikasi LSD dapat kita obati," tandasnya.

(Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved