Berita Lampung
Kondisi 8 Sapi Terindikasi LSD di Pesisir Barat Lampung Makin Membaik
Kondisi delapan ekor sapi yang terindikasi Lumpy Skin Disease (LSD) di Pesisir Barat Lampung terus membaik.
Penulis: saidal arif | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Kondisi delapan ekor sapi yang terindikasi Lumpy Skin Disease (LSD) di Pesisir Barat Lampung terus membaik.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pesisir Barat Lampung, Unzir mengatakan, sejak ditemukan delapan ekor sapi terindikasi LSD pihaknya terus memantau kondisinya.
Setelah dilakukan pengobatan DKPPPesisir Barat Lampung, kondisi delapan sapi terindikasi LSD terus membaik.
Selain delapan sapi yang terindikasi LSD itu, hingga saat ini pihaknya belum menemukan maupun mendapat laporan dari masyarakat.
Menurutnya, jika hewan ternak terkena penyakit LSD jika tidak segera diobati akan mengakibatkan hewan tersebut kehilangan nafsu makan hingga menyebabkan kematian.
Baca juga: Pemkab Pesisir Barat Bakal Salurkan Bantuan Korban Kebakaran 31 Mei 2023
"Sampai sekarang kita belum mendapatkan laporan masyarakat jika ada sapi yang mati dengan ciri-ciri LSD," katanya, Sabtu (27/5/2023).
Dikatakannya, hasil pemeriksaan sampel darah yang diambil dari delapan ekor sapi yang terindikasi LSD itu hingga saat ini belum bisa disimpulkan.
Sebab, pemeriksaan sampel darah hewan yang terindikasi LSD itu sedang dalam tahap proses pemeriksaan.
Kendati demikian, dari delapan ekor sapi yang terindikasi LSD itu ada tiga ekor sapi yang kemungkinan besar telah terkena LSD berdasarkan ciri-ciri yang ada.
"Jika melihat kondisi fisik dan ciri-ciri ada tiga ekor sapi yang kemungkinan besar sudah terkena LSD," bebernya.
Lanjutnya, untuk memastikan apakah ada hewan ternak lainnya yang terindikasi terdampak LSD, pihaknya telah melakukan pemeriksaan pada sejumlah hewan ternak milik warga.
Di antaranya di Kecamatan Pesisir Tengah dan Kecamatan Krui Selatan.
Unzir mengaku, dalam melakukan pengecekan terhadap sejumlah hewan tersebut ada beberapa kendala yang dihadapi.
Seperti keterbatasan jumlah personil yang hanya tiga orang dan ketersediaan obat yang terbatas.
"Dari empat jenis obat yang dibutuhkan untuk menangani LSD yang masih tersedia hanya tinggal dua jenis saja,"
Sekolah di Bandar Lampug Didorong Punya Website, Posting Transparansi Dana BOS |
![]() |
---|
Temuan 24 Ton Pupuk Subsidi, Polda Lampung Koordinasi dengan Polda Babel |
![]() |
---|
Kuras Uang Rp 370 Juta, Pelaku Bobol ATM Diduga Pakai Alat Las |
![]() |
---|
Usai Gladi Bersih Bupati Terpilih Pesawaran Beberkan Program 100 Hari Kerja |
![]() |
---|
ATM Minimarket di Tanjung Bintang Dibobol, Rp 200 Juta Raib |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.