Disnakeswan Lampung Selatan Perketat Pengawasan Lalu Lintas Hewan Kurban

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Jelang Idul Adha, Disnakeswan Lampung Selatan memperketat pengawasan hewan kurban terutama di jalur perlintasan.

Kepala Disnakeswan Lampung Selatan, Rini Ariasih mengatakan, menjelang Hari Raya Idul Adha ini, pihaknya memperketat pengawasan dan pemantauan hewan kurban.

Disnakeswan mengaku, pengawasan dilakukan karena adanya LSD yang sedang menjangkit hewan ternak, terutama hewan ternak sapi di Lampung Selatan.

"Kami akan memperketat pengawasan, pemantauan terhadap kesehatan hewan. Baik di peternak atau jelantik, di pedagang daging sapi, dan terutama untuk hewan ternak yang utuk dilalulintas kan," kata Rini, Minggu (4/6/2023).

Rini menyebut sampai dengan saat ini belum ada keluhan yang signifikan, terkait dengan pembelian sapi terutama untuk hewan kurban.

Menurut Rini, penjualan daging sapi saat ini masih dalam keadaan normal.

Demikian, kata Rini, begitupula dengan harga sapi sehat siap qurban masih dalam batas harga normal wajar.

"Biasanya pembeli untuk kurban itu belinya dadakan. Artinya membelinya sapinya waktu mendekati hari raya saja. Namun kami terus memantau di lapangan baik, baik di tingkat petani atau peternak dan di penjual," ujarnya.

Menurut data Dinaskeswan Lampung Selatan, sebanyak 36 sapi terjangkit virus LSD di wilayah Merbau Mataram, Tanjung Bintang, Jati Agung, dan Natar.

Untuk memutus mata rantai penyebaran virus LSD tersebut, Dinakeswan Lampung Selatan melakukan berbagai upaya.

Yakni dengan sosialisasi kepada peternak atau jelantik hingga mamberikan vaksin virus tersebut.

Sebanyak 1.300 dosis vaksin telah diberikan kepada hewan ternak yang ada di Lampung Selatan.

Langkah lainnya yakni pemberian desinfektan dan penyemprotan

Vaksinasi LSD sudah dilakukan di beberapa titik menyesuaikan alokasi vaksin yang sudah diterima.

(Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )