Berita Terkini Nasional

Obat Nyamuk Bikin 25 KK di Makassar Mengungsi, 17 Rumah Kebakaran

Peristiwa kebakaran yang mengakibatkan 25 KK di Makassar itu mengungsi, diduga disebabkan oleh obat nyamuk.

Tribunlampung.co.id/Dok. Warga
Foto Ilustrasi- Peristiwa kebakaran rumah di Desa Wiralaga, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung pada Senin (23/5/2023). Kejadian kebakaran juga menghanguskan 17 rumah yang berada di jalan Andi Djemma, Kecamatan Rappocini, Makassar, Sulawesi Selatan Jumat (16/6/2023) dini hari. 

Tribunlampung.co.id, Makassar - Sebanyak 25 kepala keluarga (KK) di Makassar, Sulawesi Selatan terpaksa mengungsi karena rumah yang menjadi tempat tinggal mereka kebakaran.

Peristiwa kebakaran yang mengakibatkan 25 KK di Makassar itu mengungsi, diduga disebabkan oleh obat nyamuk bakar.

Insiden kebakaran itu sampai menghanguskan sekitar 17 rumah yang menjadi tempat tinggal 25 KK di Makassar tersebut.

Kejadian kebakaran itu saat warga sekitar tengah tertidur pulas karena terjadi pada pagi buta.

Kebakaran diketahui oleh warga yang belum tidur karena begadang sehingga memberitahu ke warga lainnya terkait musibah tersebut.

Akibat peristiwa tersebut sebanyak 25 KK di Makassar terpaksa mengungsi karena rumah mereka terbakar.

Kebakaran tersebut menghanguskan 17 rumah yang berada di jalan Andi Djemma, Kecamatan Rappocini, Makassar, Jumat (16/6/2023) dini hari.

Warga yang sedang tertidur seketika terbangun melihat api mulai membesar dan membakar rumahnya.

Ketua RT 07 RW 06 Kelurahan Banta-bantaeng, Nana Afiana (35) menjelaskan, sekitar pukul 04.00 Wita dirinya dibangunkan oleh adiknya.

Kebetulan sang adik sementara begadang bersama dengan teman-temannya di depan rumah.

"Kobaran api sudah membesar, kemudian (saya) menghubungi pemadam dan membangunkan beberapa warga dan berusaha bersama-sama dengan warga membantu memadamkan api," ujar Nana.

Hal senada, diungkapkan ketua RT 06 RW 06, Hasna (53), yang saat itu baru saja bangun untuk menunaikan salat subuh.

"Pada saat itu (saya) sementara bersiap melaksanakan ibadah salat subuh dan mendengar teriakan warga bahwa telah terjadi kebakaran," ujarnya.

Dijelaskan Hasna, sekitar 20-25 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal dalam insiden itu.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved