Berita Lampung
Ada 71 Kasus DBD Sepanjang 2023 di Tanggamus Lampung
Marhaen mengatakan, dari 71 kasus DBD di Tanggamus, terbanyak menjangkiti wanita yakni 37 kasus. Sedangkan 34 kasus sisanya laki-laki.
Penulis: Dickey Ariftia Abdi | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id, Tanggamus - Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus mencatat sebanyak 71 kasus demam berdarah dengue (DBD) sepanjang Januari hingga Juni 2023.
Kabid Pengendalian Penyakit Diskes Tanggamus Marhaen mengatakan, penyebaran kasus DBD hampir menyeluruh.
Hanya ada tujuh puskesmas di Tanggamus, Lampung yang nihil kasus DBD hingga saat ini.
"Penyebaran DBD ini hampir merata ke seluruh puskesmas di Tanggamus. Hanya tujuh yang nihil kasus ini," kata Marhaen, Selasa (20/6/2023).
Marhaen menjelaskan, kebanyakan warga yang terjangkit DBD masih dalam usia produktif.
"Rata-rata yang terjangkit DBD ini umur produktif, yaitu 15 sampai 44 tahun," jelasnya.
Marhaen mengatakan, dari 71 kasus DBD di Tanggamus, terbanyak menjangkiti wanita yakni 37 kasus.
Sedangkan 34 kasus sisanya laki-laki.
Kendati demikian, kasus DBD di Tanggamus terbilang sudah menurun dari tahun lalu.
Dimana pada Januari-Juni 2022 terdapat ratusan kasus DBD di Tanggamus.
Ia mengatakan, mobilisasi yang tinggi juga menjadi salah satu faktor merebaknya penyebaran DBD di Tanggamus.
Selain itu, cuaca juga berpengaruh.
Ketika musim hujan tiba, penyakit yang ditularkan melalui nyamuk aedes aegypti ini juga semakin meningkat.
"DBD ini akan meningkat kalau di musim penghujan. Apalagi misalkan hujan kemudian panas, itu bakal meningkatkan populasi dari nyamuk aedes itu sendiri," tambah dia.
Masuknya warga yang terjangkit DBD juga bisa menjadi salah satu faktor pemicu penyebaran DBD di suatu wilayah.
"Namun sekarang nyamuk aedes itu selain menularkan langsung juga sudah transovarial," jelasnya.
Transovarial yaitu kondisi dimana nyamuk aedes aegypti menularkan virus ke telur nyamuk.
Ketika menetas, nyamuk tersebut bisa menjadi nyamuk aedes aegypti ketika sudah dewasa.
Marhaen juga mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran nyamuk aedes aegypti di sekitar rumah.
Pihaknya sendiri telah menggaungkan slogan 3M, yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang barang-barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Barang bekas yang berpotensi jadi sarang nyamuk itu seperti ban bekas, kaleng bekas, dan barang lainnya yang dapat menampung air.
(Tribunlampung.co.id/Dickey Ariftia Abdi)
Rekaman CCTV Tuntun Polisi Ungkap Pencurian Motor Dinas di Tanggamus |
![]() |
---|
Pusat Tambah Alokasi Transfer ke Daerah, Pemprov Lampung Dapat "Bisikan" dari DPRD |
![]() |
---|
Lampung Tunggu Kepastian Tertulis Besaran Alokasi TKD 2026 |
![]() |
---|
Polsek Pulau Panggung Beri Bantuan ke Keluarga Korban Tertimpa Pohon di Tanggamus |
![]() |
---|
Stunting di Pesawaran Ditarget Turun Jadi 12,2 Persen pada 2026 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.