Perampokan di Lampung Selatan
Perampok di Lampung Selatan Rampas Uang Rp 294 Juta yang Hendak Disetor ke Bank
Korban perampokan di Lampung Selatan mengatakan uang di dalam tas miliknya senilai Rp 294.300.000 dibawa para pelaku.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Heribertus Sulis
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Jumani (35) warga Dusun Sumbersari, Desa Sumbersari, Kecamatan Sragi, Lampung Selatan mengalami perampokan saat hendak setor tunai di Bank BNI Kalianda pada Rabu (21/6/2023) sekitar pukul 12.30 WIB.
Jumani mengatakan uang di dalam tas miliknya senilai Rp 294.300.000 dibawa para pelaku perampok.
"Uang di dalam tas itu ada Rp 294.300.000. Itu uang titipan nasabah yang minta disetorkan tunai ke Bank BNI Kalianda. Biasanya saya yang mengantarkan ke bank. Sekalian saya juga mau bayaran ke bank," kata Jumani, Kamis (22/6/2023).
Jumani menjelaskan, dari total uang tunai Rp 294.300.000, sebanyak Rp 200.000.000 adalah milik nasabahnya yang berjumlah 8 orang.
Sedangkan, sisanya sekitar Rp 94.000.000 adalah uang miliknya pribadi yang rencananya untuk membayar pelunasan kredit KUR di Bank BNI.
"Kami kan tergabung dalam Gapoktan Karya Tani namanya. Nah kami biasa meminjam uang untuk usaha. Itu sudah dilakukan sejak 2021 lalu. Dan memang mereka sering menitipkan uang setoran untuk bayar pelunasannya ke saya. Itu setiap 6 bulan sekali," katanya.
Karena kejadian perampokan yang menimpanya, ada beberapa anggota Gapoktan yang mendatangi rumahnya untuk memberikan semangat.
Namun, kata Jumani, karena uang itu sudah berada di tangannya, ia merasa harus bertanggung jawab.
Ia pun berharap pelaku segera tertangkap, dan uang yang ada di dalam tas tersebut tidak hilang.
Kronologi perampokan di Lampung Selatan
Seorang ketua gapoktan di Desa Sumbersari, Kecamatan Sragi, Lampung Selatan menjadi korban perampokan.
Korban bernama Jumani (35), warga Dusun Sumbersari, Desa Sumbersari, Kecamatan Sragi, Lampung Selatan.
Akibatnya, uang ratusan juta yang hendak disetor ke Bank BNI raib dibawa kabur pelaku.
Ia pun menceritakan kronologi perampokan yang dialaminya.
Perampokan itu terjadi saat korban hendak menyetor uang tunai ratusan juta ke Bank BNI Kalianda, Rabu (21/6/2023) sekitar pukul 12.30 WIB.
Kejadian itu dialami Jumani di jalan penghubung antara Desa Klaten, Sumbersari, dan Pasuruan.
"Saya berangkat dari rumah jam setengah 12 siang melewati jalan penghubung antara Desa Klaten, Sumbersari, dan Pasuruan," kata Jumani saat ditemui di kediamannya, Kamis (22/6/2023).
Jumani mengaku hampir setiap hari melewati jalan tersebut.
Tiga kali dalam seminggu ia melintasi jalan itu untuk menyetor uang tunai ke Bank BNI Kalianda.
Ia tidak tahu jika pada hari nahas itu ada orang yang mengikutinya.
Korban baru sadar ada yang menguntitnya sekitar 1 kilometer sebelum tiba di lokasi kejadian.
"Saya merasa seperti ada yang mengikuti sejak melewati bawah flyover arah ke Desa Sumbersari (Penengahan)," ujarnya.
Namun, ia tidak menaruh curiga kepada orang tersebut.
"Ada satu motor di belakang motor saya seperti sedang mengikuti. Mereka berboncengan pake motor Honda Beat warna ungu magenta hitam, tidak memakai nomor polisi," beber Jumani.
"Perawakannya seperti saya, kurus tinggi. Keduanya pake jaket hitam. Yang satu pake helm putih, yang satu pake helm hijau," ucapnya.
Ketika sampai di Desa Sumbersari arah Desa Pasuruan, tiba-tiba motornya ditendang dari arah samping kanan.
Ia hilang kendali dan terjatuh di parit.
Saat terbangun, ia sudah ditodong pelaku dengan benda seperti pistol.
"Saya ditodong seperti pistol. Saya tidak tahu itu pistol beneran atau pistol mainan. Yang jelas bentuknya menyerupai pistol," ucapnya.
Wajahnya ditodong dari jarak kurang lebih dua meter.
Dalam kondisi ketakutan, korban tak sadar tas selempangnya dibawa kabur pelaku.
Ia mengaku sudah tidak ingat lagi kejadian setelahnya.
"Saya panik dan tidak memperhatikan para pelaku melarikan diri ke arah mana," ujarnya.
Setelah mereka pergi, korban sempat melihat mobil Avanza warna hitam melaju dari arah yang sama.
Namun, ia tidak mengetahui apakah pengendara mobil tersebut anggota komplotan perampok atau bukan.
Tak lama kemudian ia baru tersadar tas selempangnya sudah tidak ada.
Ia pun panik dan berusaha mencari pertolongan.
Lalu ada seorang warga melintas dari arah Sumbersari, Penengahan menuju Desa Klaten.
"Saya sempat bertemu dengan Ayu, kebetulan masih saudara," kata dia.
"Saya tanya, lihat ada orang naik motor Honda Beat warna magenta lewat sini tidak. Karena dia berjalan dari arah berlawanan dengan lokasi kejadian. Berharap dia bertemu dengan para pelaku," ujarnya.
Ternyata, Ayu tidak melihat para pelaku.
(Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )
Pelaku Penipuan Modus Perampokan Angsuran KUR di Lampung Selatan Terancam Penjara 7 Tahun |
![]() |
---|
Pelaku Belajar dari Youtube Cara Buat Laporan Palsu Perampokan di Lampung Selatan |
![]() |
---|
Pelaku Sengaja Buat Laporan Palsu Perampokan Angsuran KUR Biar Anggota Bayar Cicilan |
![]() |
---|
Pelaku Buat Laporan Palsu Perampokan Angsuran KUR di Lampung Selatan Demi Lunasi Utang |
![]() |
---|
Pelaku Pembuat Laporan Palsu di Lampung Selatan Bohongi Polisi dengan Tas Kosong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.