Pekerja Tewas di Bandar Lampung

Terungkap Pesan Terakhir Pekerja yang Tewas di Sekolah Azzahra Bandar Lampung

Masfufatul Khanani (39) selaku Istri Ahmad Burhan (39), korban lift jatuh di sekolah Azzahra Bandar Lampung mengungkapkan pesan terakhir sang suami.

|
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Kiki Novilia
Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra
Masfufatul Khanani (39) selaku Istri Ahmad Burhan (39), korban lift jatuh di sekolah Azzahra Bandar Lampung mengungkapkan pesan terakhir sang suami. 

Dikatakan Imas, dirinya selalu mengingatkan suaminya hati-hati dalam bekerja. 

"Suami saya sekitar dua bulan sudah bekerja di Sekolah Azzahra, suami saya itu kerjaannya ngerjain jendela, kaca, dan masang kusen," kata Imas saat diwawancarai Tribun Lampung di ruang tunggu Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Bumi Waras (RSBW), Rabu (5/7/2023). 

Ia mengatakan, dirinya selalu mengingatkan suaminya setiap bekerja di Sekolah Azzahra karena punya firasat yang buruk. 

"Soalnya suami saya ini tidak ada pengamannya," kata dia. 

"Saya kaget suami saya mengalami kecelakaan kerja di Sekolah Azzahra setelah saya ditelpon temannya, kalau suami saya dilarikan ke RSBW," kata Imas. 

Ia mengatakan, dirinya mendapatkan kabar suaminya itu kecelakaan kerja pukul 17.00 WIB. 

"Suami saya mengalami luka patah di bagian dua tangan patah, dua kaki juga patah baik bagian paha dan betis serta bagian pinggul juga patah," beber Imas. 

Ia mengatakan, suaminya ini selalu ditayangkan saat pulang kerja kapan selesainya proyek di sekolah Azzahra

"Saya setiap hari tanya kepada suami saat pulang kerja, sekolah Azzahra ini kapan beresnya," kata Imas.

Ia mengatakan, suami bilang 14 Juli 2023 harus sudah beres proyeknya tersebut. 

"Kata suami beres gak beres bahwa 14 Juli harus beres, saya selalu tanya bagaimana kerjanya. Setiap pulang kerja itu saya selalu tanyakan kepada suami," kata Imas. 

Ia mengatakan, dirinya selalu mengingatkan kalau saat memasang kaca itu harus selalu berhati-hati. 

"Kenapa saya bilang seperti itu, soalnya suami saya ini tidak ada pengamannya," kata Imas.

Daftar Korban

Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra mengatakan, ada tujuh pekerja yang meninggal dunia dari insiden lift maut di sekolah elit Azzahra

Adapun tujuh orang pekerja yang menjadi korban lift maut Sekolah Azzahra yakni;

1. Romi (32) Jalan DR Harun 1, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung

2. Edy Mulyono (38) Jalan Suban, Kecamatan Merbau Mataram, Kabupaten Lampung Selatan. 

3. Udin (65) warga Jalan Pangeran Emir M Noer, Kecamatan Telukbetung Utara, Bandar Lampung

4. Rahmatullah (38) warga Jalam AMD Kelurahan Tanjung Gading, Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung

5. Selamet Saparudin (44) warga Jalam AMD Kota Jawa, Kelurahan Negeri Olok Gading, Kecamatan Telukbetung Barat, Bandar Lampung

6. Asep Nursyamsi (39) warga Tanjung Jati, Kelurahan Negeri Olok Gading, Kecamatan Telukbetung Timur, Bandar Lampung

7. Ahmad Burhan (39) warga Jalan Bungur, Kelurahan Negeri Olok Gading, Kecamatan Telukbetung Timur, Bandar Lampung

Ia mengatakan, dua korban masih dalam penanganan medis oleh dokter RS Bumi Waras yang merupakan warga Bandar Lampung

Dua korban tersebut yakni;

1. Sutaji (25) warga Dusun Seribu, Kelurahan Gebang, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran. 

2. Herizal (42) warga Kelurahan Kupang Kota, Kacamatan Telukbetung Utara, Bandar Lampung.

Kronologi

Pihak Keamanan Sekolah Azzahra Arifan Hidayat mengatakan, pekerja bangunan tersebut terjatuh semuanya ada sembilan orang. 

"Kejadian itu terjadi pada pukul 16.30 WIB saat pekerja hendak pulang setelah menyelesaikan pekerjaan di lantai atas,"

"Begitu kejadian saya langsung bantuin korban masuk ke dalam mobil, totalnya ada 9 orang dewasa lelaki semua yang menjadi korban," 

"Jadi pekerja itu merupakan tukang bangunan di bagian atas bangunan sekolah Azzahra. Jadi mereka mau pulang pada 16.30 wib melalui lift tersebut,"

"Saya langsung lari dan menggotong para korban, korban dibawa ke rumah sakit Bumi Waras bersama teman-teman saya juga dengan menggunakan empat mobil," kata Arifan. 

Ia mengatakan, para korban terjatuh dari ketinggian dan mengalami luka patah kaki. 

"Jadi korban itu mereka sadar semua pada saat itu, tapi semua pekerja patah kaki," kata Arifan.

( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved