Berita Lampung

BKKBN Lampung Galakan Keluarga Bebas Stunting dengan Esimil di Harganas ke-30

BKKBN Provinsi Lampung galakan keluarga bebas stunting dimulai dari pasangan pranikah dengan aplikasi esimil.

Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Riana Mita
BKKBN Provinsi Lampung galakan keluarga bebas stunting dalam Harganas ke-30 dimulai dari pasangan pranikah dengan aplikasi Esimil. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - BKKBN Provinsi Lampung galakan keluarga bebas stunting dalam peringati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30.

Harganas ke-30  dengan tema "Menuju Keluarga Bebas Stunting Untuk Indonesia Maju" ini diselenggarakan BKKBN Lampung di halaman kantor BKKN Lampung, Kamis (13/7/2023).

Kepala BKKBN Lampung, Nuriski mengatakan, dalam mewujudukan program keluarga bebas stunting ini pihaknya memiliki beberapa upaya.

"Pencegahan stunting ini kami lakukan dari hulu, mulai dari edukasi pada remaja terkait pernikahan dini, seks pra nikah hingga gerakan bapak asuh anak stunting," lanjutnya.

Selain itu, pihaknya juga memiliki aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (ESIMIL).

"Kami juga memiliki aplikasi Esimil yaitu elektronik siap nikah dan hamil," ucapnya.

Melalui aplkiasi ini, pihaknya melakukan screening terhadap calon pengantin yang hendak menikah.

"Kita screening ke calon pengantin, karena kalau ibu tersebut hamil, tapi kebutuhannya gizinya saja tidak terpenuhi, bagaimana," ucapnya.

Kemudian, pihaknya juga melakukan pengecegkan HB sang ibu.

"Cek juga HB nya, kalau di bawah 12 artinya anemia. Kalau dia sampai hamil, anaknya risiko stunting. Jadi aplikasi ini sebagai filtering," ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga memiliki tim pendamping keluarga untuk pencegahan stunting.

"Kita ada 18 ribu tim pendamping keluarga. Itu terdiri dari bidan, kader KB dan kader PKK. Ini tersebar di seluruh kabupaten kota di Provinsi Lampung," ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan pendataan keluarga.

"Ini dilakukan perlima tahun sekali, tapi pemutahirannya dilakukan setiap tahun," paparnya.

Ia mengaku, pendataan keluarga di Lampung saat ini sudah berjalan hingga 40 persen.

"Sedang berjalan satu bulanan ini, sekarang baru 40 persen. Nanti kita akan menadata by name by address," ucapnya.

Ia mengungkapkan, data itu yang akan menjadi dasar pencegahan stunting di Lampung.

"Melalui data itu nanti kita bisa lihat keluarga yang hamil, risiko stunting dan lainnya. Dan untuk melakukan itu, kami memiliki ribuan tim," pungasknya.

(Tribunlampung.co.id/ Riana Mita Ristanti)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved