Berita Lampung
Tak Kunjung Diangkat Karyawan Tetap, Ratusan Satpam PT.GGF Lampung Tengah Demo
Aksi demonstrasi itu terpaksa digelar karena ratusan satpam merasa sudah kerja bertahun-tahun di PT GGF Lampung Tengah, tidak juga diangkat tetap.
Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - Tidak kunjung diangkat sebagai karyawan tetap, ratusan satpan PT Great Giant Food ( GGF ) Lampung Tengah demonstrasi.
Aksi demonstrasi itu terpaksa digelar karena ratusan satpam merasa sudah kerja bertahun-tahun di PT GGF Lampung Tengah, tapi tidak juga mendapat pengangkatan sebagai karyawan tetap.
Ratusan satpam sudah berkali-kali melakukan demonstrasi kepada pihak PT GGF Lampung Tengah tapi hasilnya nihil.
Disamping itu, pengangkatan karyawan tetap yang pernah dilakukan PT GGF Lampung Tengah tidak menjaring divisi satpam.
Alhasil para satpan di PT GGF Lampung Tengah hanya mendapat upah harian, tidak ada tunjangan dan tidak ada kepastian.
Ratusan satpam harian PT GGF Lampung Tengah melakukan aksi unjuk rasa membentang spanduk.
Sebanyak 280 orang satpam harian PT GGF Lampung Tengah satu suara meminta diangkat menjadi karyawan tetap setelah puluhan tahun mengabdi.
Andika selaku salah satu koordinator unjuk rasa menyebut, ratusan satpam PT GGF Lampung Tengah yang unjuk rasa hingga saat ini masih berstatus pekerja harian lepas.
"Saya dan ratusan satpam harian hanya minta satu, diangkat jadi karyawan tetap perusahaan," ujarnya Senin (17/7/2023) sekira pukul 10.00 WIB.
Dirinya mengatakan, sebagian besar pekerja sudah mengabdi selama bertahun-tahun, namun masih menerima upah harian, tidak ada tunjangan, dan tidak ada kepastian atau jaminan.
"Kami rata-rata sudah bekerja 5 tahun, bahkan ada yang mengabdi selama 15 tahun.
Sedangkan, dirinya mengklaim terakhir pengangkatan karyawan pada tahun 2011, namun divisi satpam tidak ada yang terjaring.
Sehingga, ratusan karyawan melakukan aksi unjuk rasa untuk kesekian kalinya.
"Kita sudah berkali-kali unjuk rasa menuntut adanya pengangkatan, namun hasilnya nihil," ujarnya.
Sementara, perwakilan perusahaan yang menemui pendemo melakukan mediasi.
Hasilnya, usulan pengangkatan status karyawan tetap oleh ratusan satpam ditolak perusahaan.
"Kami keberatan, karena perusahaan menolak pengangkatan karyawan tetap, namun digantikan dengan status BUJP," ujarnya.
Halim selaku direktur produksi mengatakan, dirinya menemui langsung para pendemo dan melakukan mediasi.
Dirinya mengaku akan meneruskan aspirasi ke petugas terkait, supaya ditindaklanjuti.
"Saya sudah serap aspirasi mereka, dan coba bantu meneruskannya ke bagian terkait," katanya.
Halim memaklumi apa yang dituntut oleh para satpam, namun dia meminta para pendemo agar tidak memasuki bagian produksi.
"Kalau ada aspirasi boleh saja, asal dilakukan di tempat yang benar, jangan sampai mengganggu produksi," ujarnya.
Kapolsek Terbanggi Besar AKP Edi Qorinas mengatakan, pihaknya mengerahkan personel gabungan, dibantu Polres Lampung Tengah, dan jajaran TNI untuk pengamanan.
Menurutnya, pihaknya akan melakukan pengawalan hingga pukul 17.00 WIB.
"Sejauh ini masih kondusif, sudah kita sampaikan pada pendemo, waktu kita batasi waktu hingga pukul 17.00 WIB," kata Edi.
Menurutnya, apabila pendemo tidak mengindahkan imbauan petugas, maka jajaran akan melakukan pembubaran secara paksa.
"Mau tidak mau, jika ratusan satpam tidak mau mundur, akan kita bubatkan secara paksa," tandasnya.
(Tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq)
Daftar 8 Pejabat Eselon III Lampung Selatan yang Baru Dilantik |
![]() |
---|
Bulog Lampung Sebut Stok Beras Bisa Suplai Provinsi Tetangga |
![]() |
---|
Bulog Lampung Tunggu Instruksi Pusat Soal Penyesuaian Harga Beras SPHP |
![]() |
---|
HET Beras Naik, Bulog Lampung Sebut Masih Jual Beras SPHP Rp 12.500 per Kg |
![]() |
---|
Gerak-gerik Mencurigakan, Pria di Pringsewu Kedapatan Bawa Sabu 9,59 Gram di Saku Celana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.