Tertimpa Pohon, Kabel Listrik PLN di Jalinbar Pesisir Barat Masih Semrawut

Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Kabel listrik milik PLN yang tertimpa pohon besar di Jalinbar Liwa-Krui hingga saat ini belum tertata dengan baik.

Pantauan Tribunlampung.co.id di lokasi mendapati kabel listrik yang tertimpa pohon sejak kamis kemarin nampak masih semrawut di Jalinbar Pesisir Barat Lampung.

Terlihat kabel PLN berukuran besar masih menjuntai rendah hampir menyentuh tanah.

Kabel listrik itu dibiarkan menggantung dipinggir jalan tidak lagi menempel di tiang listrik.

Pajar Wahyu salah satu pengendara yang melintas mengaku, saat terganggu dengan kondisi tersebut.

"Memang benar kabel itu tidak mengganggu lalu lintas, tapi kalau kondisinya dibiarkan seperti apa tidak bahaya," imbuhnya, Rabu (30/8/2023).

Menurutnya, kabel listrik tersebut seharusnya dikembalikan ke posisi semula menggantung di tiang listrik, bukan dibiarkan menjuntai.

Terlebih lokasinya tepat berada di jalan menikung, sehingga setiap pengendara yang melintas selalu merasa was-was.

"Gimana kalau kabel yang menjuntai itu tiba-tiba ke tengah, apalagi kondisi hujan, kalau kesetrum gimana," tanya dia.

Ia berharap agar kabel tersebut segera ditata kembali dengan baik oleh pihak PLN sehingga tidak membahayakan warga yang melintas.

"Harapan kita kabel ini ditata lagi dengan baik agar tidak menimbulkan korban," ucapnya.

Sementara itu, Hidayat warga sekitar mengatakan, pasca terjadinya pohon tumbang pihak PLN sudah datang kelokasi untuk mengevakuasi kabel listri dari tengah jalan.

"Petugas PLN memang sudah kelokasi untuk mengevakuasi kabel dari tengah jalan, tapi cuma dipinggirkan gitu aja," kata dia

Lanjutnya, kabel listrik yang tergulung dalam ukuran besar itu merupakan kabel listrik utama yang menghubungkan listrik dari Kabupaten Lampung Barat ke Pesisir Barat.

Untuk itu bisa dipastikan kabel tersebut memiliki daya yang tinggi.

"Kalau kabelnya memang dibungkus, tapi tetap saja bahaya namanya juga listrik bertegangan tinggi,"ujarnya.

"Kami berharap kabel ini ditata kembali karena kami sangat khawatir jika dibiarkan akan berakibat fatal ," pungkasnya. (Tribunlampung.co.id/ Saidal Arif)