Berita Lampung

Imbas Kemarau, September Serapan Pupuk Subsidi di Pesisir Barat Lampung 52 Persen

Kabid Prasarana Pertanian, Ade Kurniawan mengatakan, berdasarkan data awal September 2023 serapan pupuk subsidi baru mencapai 52 persen dari jumlah

Penulis: saidal arif | Editor: soni
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Ilustrasi Petani Provinsi Lampung mendapatkan stok pupuk non subsidi sebanyak 47.250 ton untuk 21 hari 

Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Banyaknya lahan yang mengalami kekeringan akibat kemarau panjang yang sedang berlangsung berimbas pada serapan pupuk oleh petani Pesisir Barat.

Kabid Prasarana Pertanian, Ade Kurniawan mengatakan, berdasarkan data awal September 2023 serapan pupuk subsidi baru mencapai 52 persen dari jumlah alokasi pupuk yang ada.

"Untuk serapan pupuk subsidi baru 52 persen," ungkapnya, Kamis (14/9).

Dijelaskannya, jumlah alokasi pupuk subsidi jenis urea di Pesisir Barat pada tahun 2023 sebanyak 5.732 ton.

Sedangkan, pupuk subsidi jenis NPK phonska sebanyak 5.310 ton dan pupuk NPK formula sebanyak 160 ton.

Menurutnya, saat ini banyak lahan milik petani mengalami gagal tanam akibat musim kemarau. Sehingga, ikut berimbas pada serapan pupuk subsidi.

Dicontohkannya, lahan pertanian di Kecamatan Pesisir Selatan banyak yang mengandalkan sawah hujan. Pada saat kemarau panjang seperti ini katanya, banyak lahan yang tidak bisa ditanam karena kekurangan sumber air.

Berbeda dengan Kecamatan Karya Penggawa misalnya. Lahan sawah di daerah ini rata-rata menggunakan air irigasi.

Tapi debit air di daerah setempat juga mulai mengecil akibat musim kemarau. Namun masih bisa mengaliri pesawahan.

Dia melanjutkan, untuk penyaluran pupuk subsidi sendiri disesuaikan pengajuan masing-masing kelompok tani pada saat Rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK).

"Untuk penyaluran pupuk subsidi disesuaikan dengan kuota masing-masing kelompok," katanya.

"Mudah-mudahan kebutuhan pupuk kita terpenuhi hingga akhir Desember,"pungkasnya.

Ratusan hektare sawah di Pesisir Barat terancam mengalami kekeringan akibat musim kemarau.

Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pesisir Barat Muchtar Husin mengatakan, sekitar 700 hektare sawah milik warga berpotensi mengalami kekeringan akibat musim kemarau.

"Untuk sawah yang berpotensi mengalami kekeringan akibat musim kemarau ada sekitar 700 hektare," ujarnya.

( Tribunlampung.co.id/ Saidal Arif )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved