Berita Lampung

Sepekan Direlokasi, Pedagang Pasar Pasir Gintung Bandar Lampung Ngeluh Sepi Pembeli

Pedagang Pasar Pasir Gintung terhitung sudah sepekan direlokasi sementara ke Pasar SMEP Bandar Lampung, Minggu (17/9/2023). Tapi sepi pembeli.

Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: Kiki Novilia
Tribunlampung.co.id/ Riana Mita Ristanti
Pedagang Pasar Pasir Gintung yang direlokasi ke Pasar SMEP Bandar Lampung. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Pedagang Pasar Pasir Gintung ngeluh sepi pembeli usai direlokasi sementara ke Pasar SMEP Bandar Lampung, Minggu (17/9/2023).

Direlokasi sejak Selasa (12/9/2023) pekan lalu, para pedagang Pasar Pasir Gintung Bandar Lampung mengaku sepi pembeli.

Pasalnya, pedagang Pasar Pasir Gintung menilai masyarakat tak banyak yang datang ke Pasar SMEP Bandar Lampung.

Meskipun datang ke Pasar SMEP, para pelanggan masih kesulitan menjumpai lapak para pedagang langganannya.

Salah satu pedagang tahu Pasar Pasir Gintung yang mengeluhkan sepinya pembeli adalah Desi.

Desi mengaku, atas sepinya pembeli, omzetnya menurun derastis hingga 50 persen.

"Aduh sepi banget, ramaian di sana (lapak lama)," kata Desi, Minggu (17/9/2023).

Ia mengatakan biasa modal dan omzet dagangannya Rp1,5 juta.

Akan tetapi saat ini hanya berkisar Rp 600 ribu.

"Biasanya mah modal sama omzet Rp1,5 juta, sekarang mah paling Rp 600 ribu. Lebih dari 50 persen turunnya," paparnya.

Oleh sebab itu, Desi berharap dirinya dapat berjualan di lapak yang lama.

"Harapannya ya balik ke sana lagi, karena saya sudah 10 tahun jualan di Gintung. Di sana ramai, orang lewat pulang kerja, orang jemput anak pada beli," ucapnya.

"Kalau di sini mah belum parkirnya, belum masuknya lagi, lama, jadi orang nggak pada mau ke sini," pungkasnya.

Sementara Abi, pedagang tempe yang mengaku sudah puluhan tahun berjualan di Pasar Pasir Gintung juga mengeluhkan hal yang sama.

Abi mengaku meski tak seramai di lapak sebelumnya, akan tetapi ia tetap berayukur.

"Pasti jelas beda (omzet), ramaian di sana, tapi ya disyukuri aja," kata Abi.

Ia mengaku, pendapatannya menurun hingga 30 persen.

"Kalau jumlahnya saya nggak mau nyebutin, cuma ya sekira 30 persen ada lah penurunannya," paparnya.

"Kalau di sana kan ramai yang lalu lalang, banyak yang beli. Kadang orang beli bawa motor aja bisa. Kalau di sini harus pakir dulu, bayar lagi Rp2 ribu, orang mungkin jadi males ke sini," ungkapnya.

Ia berharap, apapun kebijakan pemerintah kota, dirinya siap mengikuti.

"Kalau suruh pindah, kita pindah. Kalau di sini yasudah nggak papa. Kita ikut aja apa kata pemerintah," pungkasnya.

Hal berbeda dikatakan pedagang sayur, Hani.

Hani mengaku lebih betah berjualan di Pasar SMEP lantaran tempatnya yang lebih nyaman.

"Enakan di sini, teduh, enak, nggak panas kaya di sana," paparnya.

"Dan Alahmdulillah saya ramai-ramai aja yang beli, ya disyukuri" pungkasnya.

( Tribunlampung.co.id / Riana Mita Ristanti )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved