Berita Lampung
Walhi Lampung Sebut Reklamasi Persulit Pemulihan Ekosistem Teluk dan Pesisir
Ia menilai sebaiknya kelestarian lingkungan harus diutamakan di wilayah teluk dan pesisir Bandar Lampung.
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Lampung menyebut reklamasi di wilayah pantai berpotensi menambah berat upaya pemulihan ekosistem di wilayah teluk dan pesisir.
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Walhi Lampung Irfan Tri Musri menanggapi adanya proses reklamasi di pantai Bandar Lampung, tepatnya di Pantai Karang Jaya, Kecamatan Panjang.
Bukan hanya lingkungan, reklamasi pesisir juga dinilai mempunyai dampak pada aktivitas masyarakat sekitar.
"Di mana pun reklamasi pasti memberikan dampak negatif pada ekosistem dan masyarakat," kata Irfan Tri Musri kepada Tribunlampung.co.id, Senin (25/9/2023).
Ia menilai sebaiknya kelestarian lingkungan harus diutamakan di wilayah teluk dan pesisir Bandar Lampung.
Sebab, kondisi pesisir di teluk Lampung saat ini sudah tidak baik.
Dalam catatan Walhi Lampung, semakin banyak kerusakan di wilayah pesisir Lampung.
Salah satunya adalah pemanfaatan dan pengelolaan wilayah pesisir yang membahayakan keberlanjutan sumber penghidupan di wilayah pesisir seperti pencemaran, eksploitasi berlebihan, kerusakan ekosistem pesisir dan mangrove.
Ditambah dengan adanya reklamasi, Walhi Lampung menilai bakal memperparah kondisi itu.
Menyoal regulasi, Walhi Lampung tidak melarang adanya proses reklamasi di kawasan pesisir.
Hal itu karena dalam aturan memang diperbolehkan reklamasi.
"Tapi, kalau tidak ada solusi atas permasalahan lingkungan dan masyarakat yang terdampak, baiknya otoritas kebijakan mengambil sikap, yakni pemerintah," kata Irfan.
Jika belum ada solusi namun proses reklamasi tetap berlanjut, Walhi Lampung menilai ada mekanisme pembiaran oleh pemerintah setempat.
"Sekarang kita lihat, apakah pemerintah gentle mengambil tindakan atau tidak terhadap ancaman lingkungan karena reklamasi itu," tandasnya.
Berdampak Buruk
Klarifikasi Dokter RSUDAM Billy Rosan atas Kasus Meninggalnya Bayi Alesha |
![]() |
---|
DKL Bersiap Sambut Pameran dan Konser Musik Anak |
![]() |
---|
Keluarga Kenang Sosok "Kopral", Nelayan Hilang saat KM Tegar Jaya Tenggelam di Pesawaran |
![]() |
---|
Pemprov Lampung Tampung Tuntutan Tidak Ada Lagi PHK Sepihak |
![]() |
---|
Nelayan Ungkap Detik-detik KM Tegar Jaya Tenggelam di Pesawaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.