Berita Lampung

Kebakaran Lahan Dominasi Kasus Kebakaran di Lampung Selatan

Tercatat sebanyak 135 peristiwa kebakaran terjadi di Lampung Selatan, Lampung hingga September 2023, didominasi kebakaran lahan.

Dokumentasi Damkarmat Lamsel
Kebakaran lahan dominasi kasus kebakaran di Lampung Selatan. 

Dari data Damkarmat Lampung Selatan, kebakaran lahan menjadi kebakaran terbanyak yakni 27 kasus, selama 2 bulan terakhir atau dari Agustus hingga 11 September 2023 kemarin.

Kepala Dinas Damkarmat Lampung Selatan M Sefri Masdian melalui Kabid Damkarmat Rully Fikriyansyah mengatakan pihaknya telah memadamkan api 47 kasus selama dua bulan terakhir.

"Jumlah kebakaran pada Agustus sebanyak 21 kasus, jumlah kebakaran pada September sebanyak 26 kasus," kata Rully, Selasa (12/9/2023).

"Total jumlah kebakaran dalam dua bulan terakhir mencapai 47 kasus," ujarnya.

Lebih lanjut Rully mengatakan jumlah kebakaran terbanyak yakni kebakaran lahan.

"Kebakaran lahan pada Agustus 10 kasus dan kebakaran lahan pada September 17 kasus," katanya.

Rully mengatakan terjadi 21 kasus kebakaran pada Agustus 2023

"Kebakaran rumah 2 kasus. Kebakaran PT 2 kasus. Kebakaran mobil 1 kasus. Kebakaran panglong kayu 1 kasus. Kebakaran ruko 1 kasus. Kebakaran TPS 1 kasus. Kebakaran kandang ayam 1 kasus. Kebakaran pohon 2 kasus. Kebakaran lahan 10 kasus," katanya.

Lebih lanjut Rully mengatakan total kerugian akibat kebakaran pada Agustus 2023 sekitar Rp 545 juta.

"Akibat kebakaran di PT Wongsool kerugian Rp 200 juta. Kebakaran di rumah warga Kalianda kerugian Rp 100 juta. Kebakaran PT Sinar Jaya Inti Mulya di Metro Utara Rp 200 juta. Kebakaran di rumah warga di Way Sulan Rp 5 juta. Kebakaran mobil di Jati Agung Rp 20 juta. Kebakaran panglong di Kalianda Rp 50 juta. Kebakaran ruko di ketapang Rp 50 juta. Kebakaran kandang di Tanjung bingang Rp 20 juta," ujarnya.

Rully menjelaskan sebanyak 26 kasus kebakaran dari 1-11 September 2023

"Kebakaran lahan 17 kasus. Kebakaran rumah 4 kasus. Kebakaran PT 2 kasus. Kebakaran pabrik 2 kasus. Kebakaran warung 1 kasus," katanya.

Masih kata Rully, total kerugian akibat kebakaran September Rp 454 juta.

"Kebakaran pabrik di Natar Rp 5 juta. Kebakaran rumah di Penengahan Rp 50 juta. Kebakaran rumah di Penengahan Rp 4 juta. Kebakaran rumah di Penengahan Rp 200 juta. Kebakaran rumah di Jati Agung Rp 50 juta. Kebakaran rumah di Natar Rp 50 juta. Kebakaran rumah di Sidomulyo Rp 50 juta," katanya.

"Jika, terjadi kebakaran silahkan hubungi call centere 0727 333 0053 dan 0822 7951 3682," kata Rully.

lebih lanjut Rully mengingatkan warga agar mewaspadai kebakaran dimusim kemarau .

Pasalnya, puncak kemarau terjadi pada Agustus hingga September.

"Sebenarnya, Lampung Selatan tidak ada daerah rawan kebaran. Tapi, kita harus tetap waspada," ujar Rully.

(Tribunlampung.co.id/ Dominius Desmantri Barus)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved