Warga Miskin di Lampung

Lansia Miskin Curhat Tak Pernah Dapat Bantuan, Pemkab Lampung Selatan Beri Penjelasan

Kadis Sosial menyebut wajar pasangan suami istri di Desa Trans Tanjungan tersebut mengatakan tidak menerima bantuan karena usia sudah tua.

Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri
Pasangan lansia miskin warga Dusun Sari Mukti RT 10/05, Desa Trans Tanjungan, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan curhat tak pernah dapat bantuan pemerintah. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Viral curhatan pasangan lansia miskin yang tinggal di Desa Trans Tanjungan, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan mendapat respon dari Dinas Sosial Pemkab Lampung Selatan.

Kepala Dinas Sosial Puji Sukanto mengaku pihaknya sudah memberikan bantuan kepada pasangan lansia miskin Sutadi (67) dan Darini (65).

Baca juga: Lansia di Lampung Selatan Tinggal di Rumah Reyot, Curhat Tak Lagi Dapat Bantuan Pemerintah

Pernyataan tersebut disampaikan saat dikonfirmasi Tribun Lampung di ruang kerjanya di Kantor Dinas Sosial setempat, Rabu (1/1/2023).

"Kalau bantuan selalu diberikan kok, saya sampai dikirimkan video mereka (aparat desa) ngasih bantuan, di keterangan videonya pada 26 Oktober 2023 kemarin," kata Puji.

Puji menyebut wajar jika pasangan suami istri di Desa Trans Tanjungan tersebut mengatakan tidak menerima bantuan karena usia.

"Kalau dia bilang nggak menerima bantuan, wajar saja mungkin karena usia, jadi mereka lupa. Tapi menurut pemerintah desanya mereka selalu menerima bantuan, dan terakhir itu pada 26 Oktober 2023 kemarin itu," ujarnya.

Curhat lansia miskin viral

Sebelumnya, curhatan Darini sempat viral di media sosial karena sebagai warga miskin tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah.

Tribun Lampung kemudian mendatangi kediaman Darini di Desa Trans Tanjungan, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan.

Berdasarkan pantauan Tribun Lampung, pasangan suami istri Sutadi (67) dan Darini (65), kondisinya memprihatinkan dan sangat membutuhkan bantuan.

Pasutri lanjut usia (lansia) yang sudah renta tersebut tinggal di rumah reyot yang hanya berdindingkan papan yang sudah lapuk termakan usia.

Bahkan rumah pasutri tersebut hanya ditunjang tiang bambu yang nyaris roboh.

Tak hanya itu, lantainya pun masih tanah asli tanpa plaster.

Rumah pasutri tua tersebut nyaris roboh dan kamar mandi yang terbuat dari anyaman bambu sudah mulai reyot.

Kondisi rumah pasutri tua tersebut sangat tidak layak diperuntukkan bagi lansia yang umurnya sudah mendekati  70 tahun itu.

Dari segi kesehatan pun nampaknya juga tidak memenuhi kata layak.

Mirisnya, meski hidup dengan kondisi kekurangan, pasangan suami istri mengaku tidak lagi menerima bantuan dari pemerintah, baik Pemkab Lampung Selatan maupun Kementerian Sosial.

Darini mengaku, beberapa tahun belakangan ini keluarganya tidak pernah tersentuh bantuan yang diberikan oleh pemerintah.

Bahkan sekadar bantuan beras yang diberikan untuk warga miskin (beras raskin) yang memang diperuntukkan bagi warga tidak mampu pun tidak didapatnya.

"Kemarin tetangga ada dapat bantuan beras, saya nggak dapat. Udah lama nggak dapat bantuan. Sudah lama tidak menerima bantuan," ujar Darini saat ditemui di kediamannya, Rabu (1/11/2023).

Darini bercerita suaminya hanya bekerja sebagai buruh serabutan, dan penghasilannya juga jauh dari kata cukup.

"Untuk kebutuhan sehari-hari saja masih sangat kurang," ungkap Darini, Jumat (27/10/2023).

Kini pasutri tua tersebut menantikan uluran tangan dari dermawan atau bantuan dari pemerintah.

(Tribunlampung.co.id/ Dominius Desmantri Barus)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved