Berita Lampung
Jelang Nataru, Harga Cabai di Pesisir Barat Lampung Melonjak Signifikan
Harga komoditas cabai di Pesisir Barat melonjak cukup signifikan jelang Natal dan Tahun Baru.
Penulis: saidal arif | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Jelang libur Natal dan Tahun Baru ( Nataru ) harga komoditas cabai di pasar tradisional Pesisir Barat Lampung semakin pedas.
Pasalnya, harga komoditas cabai di Pesisir Barat melonjak cukup signifikan.
Baca juga: Warga Pesisir Barat Heboh Temukan Anak Punk Tergeletak dengan Mulut Berdarah
Baca juga: Warga Pesisir Barat Keluhkan Gas Elpiji 3 Kg Tak Sesuai Takaran, 3 Hari Sudah Habis
Cabai rawit merah misalnya saat ini menyentuh angka Rp 100 ribu perkilogram yang sebelumnya dikisaran Rp 80 ribu perkilogram.
Begitu juga dengan cabai merah keriting juga dijual di harga Rp 100 ribu perkilogram.
Kenaikan harga komoditas cabai ini diakibatkan kurangnya pasokan dari distributor karena banyak petani yang mengalami gagal panen.
Anisa salah satu pedagang cabai di Kecamatan Karya Penggawa mengatakan, kenaikan harga cabai ini sudah berlangsung dalam satu bulan terakhir.
"Udah lama naiknya bahkan tiap pekan harganya selalu berubah," ucapnya, Sabtu (25/11/2023).
Lanjutnya, untuk harga cabai rawit hijau saat ini dijual Rp 95 ribu perkilogram dari harga sebelumnya Rp 75 ribu perkilogram.
Sedangkan, cabai merah besar mengalami kenaikan sebesar Rp 15 ribu dari harga sebelumnya Rp 75 ribu perkilogram.
Saat ini harga cabai merah besar itu dijual Rp 90 ribu perkilogram.
Diperkirakan kata dia, harga cabai ini kedepan akan semakin meningkat karena belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Terlebih, banyak petani yang mengalami gagal panen. Tanaman cabai para petani yang baru masih lama akan berbuah.
Ditambah tidak lama lagi akan memasuki libur panjang natal dan tahun baru 2024.
"Biasanya permintaan masyarakat jelang Nataru akan lebih meningkat dibanding hari biasanya," bebernya.
Sebab, sudah seperti tradisi setiap menjelang Nataru semua harga akan mengalami kenaikan.
"Sudah seperti tradisi gitukan setiap menjelang Nataru semua harga pada naik," kata dia.
Terpisah, Kabid Perdagangan Panji Adha Sentosa membenarkan adanya kenaikan harga komoditas cabai tersebut.
"Hasil monitoring yang kita lakukan memang komoditas cabai ini mengalami kenaikan cukup signifikan," ucapnya.
Pihaknya belum bisa mengambil langkah untuk menstabilkan harga cabai tersebut.
Sebab kenaikan harga yang terjadi itu diakibatkan hukum pasar. Ketika barangnya sedikit dan permintaan banyak maka harganya semakin tinggi.
"Tentu kita berharap harga komoditas cabai ini akan kembali stabil, karena jika terus mengalami kenaikan akan berimbas terhadap masyarakat," pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/ Saidal Arif)
Tribun Lampung Bakal Gelar Even RUN Lampung 10K 2025, Total Hadiah Puluhan Juta |
![]() |
---|
Pelaku Curanmor di Tanggamus Acungkan Sajam ke Warga |
![]() |
---|
Bakrie Power Minat Investasi Energi Baru Terbarukan di Lampung |
![]() |
---|
Rumah Kebakaran di Pringsewu, Mobil Damkar Baru Datang 1 Jam Kemudian |
![]() |
---|
Stok Beras Gudang Bulog Lampung 150.000 Ton, Bisa Bantu Jambi dan Bengkulu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.