Berita Terkini Nasional

Polda Metro Jaya Akan Jemput Paksa Mantan Ketua KPK Firli Bahuri

Polisi akan menjemput paksa Firli Bahuri jika mangkir lagi dari pemanggilan Polda Metro Jaya.

Editor: taryono
warta kota
Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak sebut penyidik gabungan dari Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dan Dittipidkor Bareskrim Polri, menyita dokumen Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Ketua KPK Firli Bahuri. 

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak menyebut, alasan Firli Bahuri tidak hadir untuk diperiksa ketiga kalinya sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Bareskrim Polri, Kamis (21/12/2023), bukan alasan yang patut dan wajar.

Diketahui, alasan Firli adalah karena ada agenda penting sehingga tidak dapat hadir dalam pemeriksaan sebagai tersangka itu.

"Penyidik menilai bahwa alasan yang disampaikan dalam surat tersebut dinilai bukan merupakan alasan yang patut dan wajar," ujar Ade Safri, kepada wartawan, Kamis (21/12/2023).

Menurut dia, keterangan Ketua KPK nonaktif tersebut diperlukan untuk kepentingan penyidikan tentang seluruh harta bendanya serta harta benda istri, anak, dan keluarga.

"Di mana penyidik memperoleh fakta baru adanya aset lain atau harta benda yang tidak dilaporkan dalam LHKPN dan belum diterangkan oleh tersangka FB dalam berita acara pemeriksaan terhadap tersangka sebelumnya," kata dia.

"Hal ini sebagaimana diatur dalam Pasal 28 UU 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi," lanjut eks Kapolres Kota Solo itu.

Atas hal tersebut, Ade Safri menuturkan penyidik akan melayangkan surat panggilan kedua kepada Firli Bahuri.

"Penyidik akan menerbitkan dan mengirimkan surat panggilan kedua terhadap tersangka," tuturnya. 

Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri sebelumnya dipastikan tidak datang ke Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (21/12/2023) hari ini.

Sejatinya, Firli akan diperiksa untuk ketiga kalinya sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terhadap eks Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Namun, Ian Iskandar selaku kuasa hukum Firli Bahuri mengatakan kliennya meminta penundaan dalam pemeriksaan hari ini.

"Iya, itu kan kami minta tunda, itu karena ada agenda. Sebenarnya sudah ada permohonan kami ke Polda (Metro Jaya)," ujar Ian, saat dihubungi, Kamis.

Saat ditanya agenda apa yang buat Firli minta penundaan, Ian tidak menjawab secara jelas.

"Ya ada acara urgent yang tidak bisa dilakukan bersamaan. Coba cek aja ke KPK," katanya.

"Ya rencananya begitu (Firli datang ke KPK yang dewas), kan tidak bisa bersamaan. Cek aja ke KPK," lanjut dia.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved