Pasar Tematik Lumbok Seminung Ditargetkan Selesai Pembangunan Oktober 2024

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Diskoperindag Pemkab Lampung Barat mengaku pembangunan fisik Pasar Tematik Wisata Lumbok Seminung rampung pada bulan Oktober 2024.

“Sesuai target dari kementrian, pelaksanaan fisik Pasar Tematik Wisata harus sudah selesai paling lambat Oktober,” 

"Untuk perencanaan ditarget sampai dengan April, kemudian di akhir atau petengahan April akan dimulai lelang kontruksi,” ujar Salafuddin Kabid Pasar mewakili Kepala Diskoperindag Lampung Barat, Sabtu (3/2/2024).

Kemudian pada bulan Mei direncanakan sudah penandatanganan kontrak fisik sampai dengan pemenang tender.

Sehingga nantinya pembangunan pasar dengan tema Jelajah Danau Ranau itu akan berlangsung dengan masa kontrak Mei-November.

“Tentunya dengan semua rancangan tersebut, maka kami optimis target tersebut akan tercapai sesuai rencana,” sebutnya.

Saat ini, ungkap dia, pihaknya masih terus mempersiapkan pelaksanaan pembangunan pasar yang menelan anggaran sekitar Rp 70 Miliar lebih tahun anggaran 2024.

Pemerintah daerah melalui Diskoperindag terus melaporkan setiap progres pembangunan ke Kementrian Perdagangan (Kemendag) RI.

Diketahui, setelah dilakukan peletakan batu pertama oleh Mendag Zulkifli Hasan pada Kamis 24 Januari 2024 lalu, pihaknya saat ini tengah memproses untuk perencanaan.

"Pada tanggal 20 Januari lalu juga telah dilaksanakan penandatangan RK (Rencana Kerja), dialnjutkan dengan peletakan batu pertama oleh pak Mendag,” 

“Kemudian tanggal 6 Februari 2024 mendatang dijadwalkan untuk penandatangan kontrak perencanaan dengan konsultan perencanaan," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan yang akrab disapa Zulhas meminta Pemkab Lampung Barat segera membina para Industri Kecil Menengah (IKM) demi kemajuan Pasar Tematik Wisata.

Zulhas mengatakan, dengan bimbingan dan pembinaan pada para pedagang atau IKM, tentunya dapat menarik para wisatawan yang datang ke Pasar Tematik Wisata di Lampung Barat itu.

"Pembinaan pedagang hendaknya menjadi perhatian penting oleh Pemerintah Daerah. Sehingga pasar ini menjadi pasar pariwisata yang ramah terhadap wisatawan,” ujarnya.

“Pedagang tidak hanya mampu untuk menjual produk akan tetapi juga kemampuan untuk menjelaskan asal usul atau filosofi produk,” terusnya.