Harimau Berkeliaran di Jalan Lampung

Tapak Kaki Harimau Ditemukan di Lokasi Warga Lampung Barat Tewas Tercabik

Keberadaan tapak kaki hewan buas diduga harimau di wilayah Lampung Barat tersebut dibenarkan Kabid Wilayah II Liwa TNBBS Amri, Sabtu (10/2/2024).

|
Dokumentasi warga
Foto harimau Sumatera tertangkap kamera pengendara roda empat di Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Lampung. Tapak kaki harimau ditemukan di lokasi warga Lampung Barat tewas tercabik. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung BaratTapak kaki harimau ditemukan di sekitar lokasi warga Lampung Barat tewas tercabik.

Keberadaan tapak kaki hewan buas diduga harimau di wilayah Lampung Barat tersebut dibenarkan Kabid Wilayah II Liwa TNBBS Amri, Sabtu (10/2/2024).

Menurutnya tapak kaki harimau di Lampung Barat itu terdapat dua ukuran berbeda, satu sepanjang 5 cm dan lebar 6 cm. Kemudian satunya lagi panjang 6 cm dan lebar 8 cm.

Untuk memastikan individu harimau yang telah menerkam warga tersebut petugas gabungan telah memasang kamera jebak.

Petugas gabungan BBTNBBS, Polri-TNI beserta masyarakat memasang dua kamera jebak di lokasi warga Lampung Barat meninggal diduga diterkam harimau Sumatera.

Warga Lampung Barat yang meninggal diduga diterkam harimau Sumatera tersebut bernama Gunarso.

Pemasangan kamera jebak untuk harimau Sumatera itu dilakukan tepatnya di areal perkebunan Pekob Sumber Agung, Kecamatan Suoh, Lampung Barat titik koordinat UTM X 420544, Y 9415583.

Kabid Wilayah II Liwa TNBBS, Amri mengatakan, pemasangan kamera jebak di lokasi ditemukan jenazah korban itu dimaksudkan untuk identifikasi individu harimau Sumatera.

“Selain itu kita juga memeriksa tanda-tanda keberadaan harimau Sumatera di TKP, dan mengukur tapak kaki satwa yang ditemukan,” ujarnya, Sabtu (10/2/2024).

“Hasilnya ditemukan tapak kaki harimau satu panjang 5 cm dan lebar 6 cm. Tapak kaki harimau dua panjang 6 cm dan lebar 8 cm,” terusnya.

Saat itu juga pihaknya kembali memeriksa dan mengambil bagian dari tubuh korban yang masih tersisa di lokasi.

“Kemudian sisa-sisa bagian tubuh korban tersebut dilakukan pengevakuasian untuk diserahkan kepada keluarga korban,” sebutnya.

Selain itu, jelas Amri, pihaknya juga telah menyimpulkan beberap lokasi kejadian yang ada di lahan kebun kopi warga.

“Lokasi korban diterkam satwa berada pada titik koordinat/ UTM X 420396, Y 9415622. Lokasi jenazah korban ditemukan berada di titik koordinat/ UTM X 420544, Y 9415583,” jelasnya.

“Jarak lokasi korban ditemukan ke Pal Batas kawasan TNBBS (TN 4509) sejauh 570 m. sedangkan jarak lokasi korban dengan desa terdekat sejauh 1,1 km,” terusnya.

Kemudian, lanjut Amri, untuk jarak lokasi korban diterkam ke lokasi jenazah ditemukan diperkirakan sejauh 150 m.

Atas kejadian ini, pihaknya memberikan imbauan kepada masyarakat setempat agar selalu waspada terhadap keberadaan hewan buas yang diyakni masih berkeliaran ini.

Selain itu juga memberi sosialisasi kepada masyarakat tentang cara menghindari konflik dengan harimau dan tidak melakukan aktivitas di lahan kebunnya sekitar TKP.

“Kira-kira selama satu minggu ke depan jangan melakukan aktivitas di lokasi itu guna menghindari perjumpaan/konflik dengan harimau Sumatera,” pungkasnya.

Sebelumnya, seorang warga Suoh, Lampung Barat, Lampung bernama Gunarso (47) tewas diduga diserang harimau sumatera.

Korban yang diketahui merupakan warga Pekon Sumber Agung, Kecamatan Suoh, Lampung Barat itu tewas diserang oleh harimau sumatera pada Kamis (8/2/2024) malam.

Peristiwa warga Suoh Lampung Barat yang tewas diserang oleh harimau Sumatera ini juga dibenarkan oleh Kepala Resor TNBBS Suoh, Sulki.

“Telah terjadi konflik manusia dengan satwa liar yang diduga harimau sumatera. Itu terjadi tepatnya pada kamis malam,” ujar dia, Jumat (9/2/2024).

“Akibatnya korban atas nama Gunarso bin Saiun warga Pekon Sumber Agung, Kecamatan Suoh meninggal dunia,” tambahnya.

Sulki menjelaskan, korban ditemukan meninggal dunia pada koordinat 48M 420424 9415941 areal marga Pekon Sumber Agung.

Korban ditemukan dengan keadaan luka pada kepala belakang, paha dan punggung yang diindikasikan akibat serangan harimau sumatera.

Ia menceritakan, kronologis kejadian berawal saat korban Gunarso yang pergi ke kebun sekira pukul 17.30 WIB.

“Namun karena sudah menjelang malam korban tak juga pulang ke rumah hingga keluarga memutuskan untuk mencari,” sebutnha.

Setelah dilakukan pencarian, lanjut Sulki, korban akhirnya dapat ditemukan namun keadaannya sudah meninggal bersimbah darah.

“Akhirnya korban dapat dievakuasi pada sekira pukul 22.30 WIB dan dilakukan visum oleh tim kesehatan Puskesmas Suoh,” jelasnya.

“Saat itu keluarga langsung memutuskan untuk memakamkan korban dan langsung dikebumikan di TPU setempat pada waktu itu juga,” terusnya.

Dari peristiwa ini, kini pihaknya bersama tim gabungan akan melakukan pengecekan lokasi kejadian yang diduga kuat adanya serangan harimau.

“Hari ini akan dilakukan cek TKP oleh Polsek BNS, TNBBS Resor Suoh, TNI, aparatur desa dan masyarakat setempat,” tuturnya.

“Kita cek untuk melihat tanda-tanda pendukung lain terkait satwa liar harimau yang berkonflik dengan manusia,” sambungnya.

Setelah dilakukan pengecekan dan ditemukan bukti kuat, baru pihaknya akan segera melakukan upaya mitigasi konflik. 

“Saat ini petugas dan masyarakat juga masih berjaga di sekitar rumah korban. Diharapkan warga untuk berhati-hati,” pungkasnya. (TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Bobby Zoel Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved