Berita Lampung

Gelar GPM Jelang Ramadan, Pemkab Lampung Barat Jual Beras Rp 10.800 per Kg

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Lampung Barat Maidar mengatakan, kegiatan ini digelar dengan tujuan stabilisasi pasokan dan harga pangan.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra
Suasana kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Taman Kota Liwa, Lampung Barat, Rabu (6/3/2024). 

Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Pemkab Lampung Barat menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) menjelang bulan Ramadan 1445 Hijriah.

GPM digelar di Taman Kota Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Rabu (6/3/2024).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Lampung Barat Maidar mengatakan, kegiatan ini digelar dengan tujuan stabilisasi pasokan dan harga pangan.

“Hari ini kita menggelar kegiatan GPM bersama dengan mitra kita yakni Bulog. Kegiatan ini serentak digelar secara nasional,” ujar dia.

“Tujuannya untuk menstabilisasi pasokan dan harga pangan yang akhir-akhir ini mulai merangkak naik,” sambungnya.

Menurut Maidar, kegiatan ini juga merupakan upaya antisipasi dari pemkab untuk mengatasi harga pangan yang mulai naik.

“Akhir-akhir ini komoditas kita melonjak tinggi mulai awal Februari. Untuk itu kita antisipasi dengan program ini,” sebutnya.

Ia menilai, kenaikan harga dimulai karena faktor cuaca ekstrem dan fenomena El Nino yang terjadi beberapa waktu lalu.

“Karena hal itu pasokan pangan terutama beras menjadi kurang. Sementara kebutuhan masyarakat semakin meningkat,” tuturnya.

“Sehingga peristiwa tersebut membuat harga pangan mulai naik apalagi menjelang Ramadan seperti ini,” tambahnya.

Mengingat sebentar lagi masuk bulan suci Ramadan, ungkap Maidar, kemungkinan harga akan terus naik.

Sebab menurutnya, biasanya psikologis pasar masyarakat itu akan naik saat menghadapi Ramadan dan Idul Fitri.

Ia menjelaskan, ada empat komoditas yang dijual pada GPM hari ini yakni beras, gula, minyak goreng, dan terigu.

“Beras sebanyak delapan ton, 1 kg harganya Rp 10.800. Per sak itu 5 kg dengan harga Rp 54 ribu,” jelas Maidar.

“Masyarakat maksimal bisa membeli beras itu sebanyak 10 kg atau sebanyak dua sak kantong beras,” sambungnya.

Kemudian untuk minyak goreng, pihaknya menyediakan 840 botol. Satu botol isinya 800 ml dan dijual dengan harga Rp 14 ribu.

“Lalu gula 16 ribu per kg, masih di bawah harga pasar. Kita sediakan sebanyak 250 kg. Terigu 12 ribu per kg, kita sediakan 150 kg,” kata dia.

GPM ini awalnya akan dilaksanakan di 5 titik kecamatan yang ada di kabupaten berjuluk Negeri di Atas Awan ini.

Namun, titik tersebut akan bertambah karena saat ini sudah menghadap bulan suci Ramadan dan Idul Fitri.

“Kita lihat nanti apakah akan bertambah atau tidak. Karena ini kan sudah menjelang Ramadan, kemungkinan bertambah,” ucapnya.

“Sehingga harapannya kita benar-benar membantu masyarakat agar bisa menjangkau komoditas-komoditas yang mulai mahal ini,” pungkasnya.

Nurul, warga setempat, merasa bersyukur dengan diadakannya GPM.

Menurutnya, kegiatan ini bisa membantu menekan keluaran masyarakat di tengah harga-harga kebutuhan pokok yang mulai naik.

“Alhamdulillah bisa dapat harga beras murah, karena di pasar harganya mulai mahal. 5 kg itu harganya bisa Rp 75 ribu,” ucapnya.

“Semoga kegiatan ini bisa terus diadakan untuk membantu masyarakat agar bisa menjangkau harga komoditas murah,” pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved