Berita Lampung

144 Warga Lampung Barat Terjangkit DBD, Dinas Kesehatan Imbau Berantas Sarang Nyamuk

Ratusan kasus DBD yang ditemukan ini berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Diskes) Pemkab Lampung Barat hingga pertengahan Maret 2024.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Indra Simanjuntak
Dokumentasi Tribunlampung.co.id
Ilustrasi fogging saat ditemukan kasus DBD di Lampung. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sebanyak 144 masyarakat di Lampung Barat telah terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang tahun 2024.

Ratusan kasus DBD yang ditemukan ini berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Diskes) Pemkab Lampung Barat hingga pertengahan Maret 2024.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes Pemkab Lampung Barat, Ira Permatasari mengatakan, temuan kasus DBD ini tersebar di puskesmas yang ada di sejumlah kecamatan.

“144 kasus DBD yang ditemukan itu tersebar di 9 kecamatan yakni 41 kasus Puskesmas Sukau Buay Nyerupa, 30 kasus di Puskesmas Lombok,”

“Lalu 29 Kasus di Puskesmas Kebun Tebu, 18 kasus di Puskesmas Fajar Bulan, enam kasus di Puskesmas Sumber Jaya,” ujarnya mewakili Kepala Diskes, dr Widyatmoko Kurniawan, Rabu (27/3/2024).

Selanjutnya empat kasus di Puskesmas Pagar Dewa, tiga kasus di Puskesmas Sekincau, dan satu kasus di Puskemas Kenali.

Jumlah itu rinciannya pada bulan Januari sebanyak 60 kasus, Februari 45 kasus dan 39 kasus pada bulan Maret 2024 ini.

Ira menjelaskan, ada beberapa penyebab mengapa kasus DBD di Lampung Barat ini bisa tersebar dengan cepat.

“Yaitu dengan adanya peningkatan serta adanya perubahan iklim di Lampung Barat akhir-akhir ini yang kerap tidak menentu,” .

“Serta mobilisasi masyarakat ke daerah-daerah yang kasus DBD-nya ada/tinggi sehingga memungkinkan adanya penularan DBD di masyarakat,” terangnya.

Pihaknya berharap agar adanya peningkatan kesadaran masyarakat dalam kebersihan lingkungan.

“Tentunya di sini sangat diperlukan juga adanya kesadaran masyarakat terkait lingkungan yang bersih untuk pencegahan,”

“Di mana wajib Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 1 minggu sekali, dengan kegiatan 3M Plus (menguras, menutup, mengubur),” tandasnya.

Selain itu perlu dilakukan juga upaya pencegahan gigitan serta perkembangan nyamuk dari masyarakat.

Sebab menurutnya, pencegahan seperti dilakukan fogging bukanlah pilihan utama dalam penanggulangan DBD.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved