Mudik Lebaran
Uniknya Tradisi Ngawol Mincak di Pesisir Barat, Lomba Pincak Silat Lampung Tiap 4 Syawal
Selain Ngejalang Kubohk dan Ngejalang Pangan , ternyata ada satu lagi tradisi yang rutin dilakukan masyarakat Pesisir Barat bernamaa Ngawol Mincak.
Penulis: saidal arif | Editor: Teguh Prasetyo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PESISIR BARAT - Selain tradisi Ngejalang Kubohk dan Ngejalang Pangan tiap Lebaran, ternyata ada satu lagi tradisi yang rutin dilakukan oleh masyarakat Pesisir Barat Lampung.
Tradisi tersebut adalah Ngawol Mincak yang biasanya digelar setiap tanggal 4 Syawal atau hari keempat Idul Fitri.
NGAWOL Mincak sendiri merupakan perlombaan yang menghadirkan berbagai atraksi pincak silat Lampung.
Tribun Lampung, pada Sabtu (13/4/2024) kemarin, sempat menghadiri gelaran Ngawol Mincak yang ditaja di Pekon Penengahan, Kecamatan Karya Penggawa, Pesisir Barat, Lampung.
Pada perlombaan tersebut, terdapat ribuan penonton yang nampak memadati tempat lomba Ngawol Mincak.
Mereka tampak antusias menyaksikan berbagai atraksi silat Lampung yang diperagakan oleh para peserta yang bukan hanya dari kalangan orang dewasa saja, tapi juga diikuti oleh anak-anak.
Pincak silat yang ditampilkan peserta, di antaranya tari kipas, tangan kosong, tari lading (pisau), tari pedang, dan lainnya.
Dengan diiringi tabuhan musik dan gong khas Lampung Pesisir, secara berpasangan-pasangan para peserta memperagakan berbagai gerakan bela diri.
Riuh suara penonton terdengar saat para pesilat memperagakan gerakan tari lading dan tari pedang.
Terlihat gerakan cepat dan lincah para pesilat mengayunkan pedang ke arah lawannya sambil sesekali melakukan gerakan provokatif guna memancing emosi lawan.
Begitu juga gerakan tukang sasa (wasit) yang nampak sangat gesit mengimbangi gerakan para pesilat, agar keduanya tidak sampai bersentuhan.
Ketegangan para penonton bertambah, saat kedua pesilat mencoba saling menyerang secara bersamaan.
Peratin (Kepala Desa) Pekon Penengahan, Miftah Farid mengatakan, kegiatan ini bukan untuk adu kesaktian atau lainnya.
Tapi dalam rangka melestarikan tradisi para leluhur yang telah diwariskan secara turun temurun.
"Untuk penilaiannya sendiri dilihat dari seberapa halus dan lincah gerakan yang dilakukan peserta," ungkapnya.
Selain itu, kegiatan ini juga digelar untuk memperat tali persaudaraan dan persatuan di tengah-tengah keberagaman.
Ia berharap tradisi ini bisa terus dilestarikan oleh generasi penerus dan tidak ditinggalkan ditengah kemajuan teknologi.
"Kami ucapkan terima kasih kepada Pemkab Pesisir Barat dan stakeholder lainnya yang telah mendukung digelarnya acara Ngawol mincak ini," ucapnya.
Sementara Bupati Pesisir Barat, Agus Istiqlal mengatakan, sangat mengapresiasi kegiatan ini. Terlebih yang menyelenggarakan acara tersebut merupakan Muli-Meranai (muda-mudi).
"Mari kita lestarikan budaya dan tradisi yang ada agar tidak hilang ditelan zaman,"ujar Agus.
Terlebih Ngawol Mincak ini, kata bupati, sudah ada sejak dulu dan merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh negeri sai batin dan ulama.
Meski begitu, menruutnya tanggung jawab melestarikan budaya Lampung bukanlah tanggung jawab pemerintah saja.
Namun juga tanggung jawab semua pihak, mulai tokoh adat, tokoh masyarakat, hingga para pemuda.
"Atas nama Pemkab Pesisir Barat kami sampaikan apresiasi atas diselenggarakan Ngawol Mincak ini. Mari kita bergandengan tangan untuk melestarikan budaya dan tradisi yang ada di Pesisir Barat," ucapnya.
Ketua Panitia Ngawol Mincak dari Ikatan Muli Meranai Pekon Penengahan Laay (IMMPL) Kecamatan Karya Penggawa, Ardiyansyah mengatakan, seiring kemajuan zaman, budaya dan tradisi mulai banyak ditinggalkan dan dilupakan generasi muda.
"Untuk itu kami atas nama muli-meranai Pekon Penengahan mengadakan acara ini, dengan harapan budaya yang telah diwariskan tidak terpinggirkan," ungkapnya.
Selain itu kata dia, acara tersebut juga dimaksudkan untuk melestarikan tradisi tarian silat Lampung Pesisir.
Menurutnya, tidak sedikit generasi muda saat ini tidak mengetahui apa saja adat, budaya, dan tradisi yang dimiliki daerahnya.
"Melalui acara Ngawol Mincak ini kami berharap bisa mengembalikan memori kaum muda agar peduli terhadap adat dan budaya, khususnya budaya di Pesisir Barat," pungkasnya. (saidal arif)
Selama Angkutan Lebaran 2025, Satu Juta Lebih Kendaraan Melintas di Tol Bakter Lampung Selatan |
![]() |
---|
Kecelakaan Selama Operasi Ketupat 2025 Didominasi Motor dan Bukan pada Puncak Arus Mudik |
![]() |
---|
Korban Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Selama Operasi Ketupat 2025 Turun 26 Persen |
![]() |
---|
125 Ribu Pemudik Menyeberang ke Jawa H+6 Lebaran |
![]() |
---|
Jadi Tantangan PT KAI Divre IV, 60 Penumpang Tertinggal Kereta Selama Angkutan Lebaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.