Berita Lampung

Kasus Sapi Ngorok Belum Ada di Metro, DKP3 Imbau Jaga Kebersihan Kandang

Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Metro menyebut kasus sapi ngorok atau Septikemia Epizooktika belum ada di wilayah setempat.

Penulis: Muhammad Humam Ghiffary | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id/M Rangga Yusuf
Ilustrasi sapi - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Metro menyebut kasus sapi ngorok atau Septikemia Epizooktika belum ada. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Metro menyebut kasus sapi ngorok atau Septikemia Epizooktika belum ada di wilayah setempat.

Kabid Peternakan DKP3 Metro, Lina Oktira mengatakan, Bumi Sai Wawai masih aman dari kasus sapi ngorok.

"Sapi ngorok itu belum ada di Metro, masih aman, suspek belum ada," kata dia, Selasa (30/4/2024).

Ia mengaku, penyakit sapi ngorok telah lama ada di Indonesia.

"Sebenarnya penyakit ini sudah ada lama di Indonesia, pernah ditemukan di beberapa daerah," tuturnya.

"Tetapi memang karena penyebarannya melalui bakteri, adanya tergantung iklim, musim hujan biasanya banyak," tambahnya.

Lina menjelaskan, penyakit sapi ngorok ini bukan penyakit zoonosis atau penyakit yang menular kepada manusia.

"Ini tidak menular ke manusia, mungkin sebelumnya ada beberapa daerah di Indonesia ada yang hewan ternaknya terkena sapi ngorok," bebernya.

"Jadi bakteri ini menyerang saluran pernafasan, produksi lendir berlebihan ini, menyumbat saluran pernafasan. Itu yang menyebabkan bunyi ngorok itu, karena sapinya ngorok karena susah bernafas," jelasnya.

Ia mengatakan, hewan ternak yang terkena penyakit sapi ngorok itu akan mengalami beberapa gejala saat terkena penyakit tersebut.

Seperti diare, demam tinggi, dan kesulitan makan.

"Lendir berlebihan ini bisa masuk ke pencernaan, sapinya diare, demam tinggi, dan susah makan," tukasnya.

"Bisa menimbulkan kematian ternak," ucap dia.

Lina mengimbau kepada peternak di Metro untuk menjaga kebersihan kandang demi mencegah terjangkitnya penyakit hewan ternak.

"Jaga kebersihan kandang, untuk mencegah penyebaran ke mana-mana itu jaga kebersihan kandang," imbaunya.

"Lalu lintas hewan ternak juga diperhatikan, para pelaku usaha untuk diperhatikan dengan baik, dan jangan dilanggar," pungkasnya.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved