Tawuran di Bandar Lampung

Polisi Beri Santunan untuk Keluarga Korban Tewas Tawuran di Bandar Lampung

Kapolsek Telukbetung Selatan Lampung Kompol Enrico Donald Sidauruk memberikan santunan kepada keluarga korban tewas akibat tawuran. 

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Kiki Novilia
Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra
Kapolsek Telukbetung Selatan Lampung Kompol Enrico Donald Sidauruk memberikan santunan kepada Suwarno ayah korban, Sabtu (4/5/2024). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Kapolsek Telukbetung Selatan Lampung Kompol Enrico Donald Sidauruk memberikan santunan kepada keluarga korban tewas akibat tawuran

Ayah Rizky Abdul Salam Alqolili, Suwarno secara langsung menerima santunan dari Kapolsek Enrico. 

"Jadi perintah Kapolresta untuk memberikan bantuan kepada korban sebagai bentuk empati," kata Kapolsek Telukbetung Selatan, Enrico Donald Sidauruk kepada Tribun Lampung di rumah duka, Sabtu (4/5/2024). 

Saat ditanya lebih dalam terkait kejadian tawuran tersebut hingga memakan korban, mantan Kapolsek Natar ini enggan berkomentar. 

Sebelumnya, satu remaja tewas pasca tawuran di Jalan Ikan Mas, Kelurahan Kangkung, Kecamatan Bumi Waras, Kota Bandar Lampung, Sabtu (4/5/2024). 

Suhaili warga sekitar mengatakan, ada satu korban yang tewas pasca kejadian tawuran yang terjadi pukul 03.00 WIB. 

"Iya semalam kejadiannya dan meninggal dunia korban tersebut akibat dianiaya," kata Suhaili, warga sekitar saat diwawancarai Tribun Lampung di lokasi kejadian, Sabtu (4/5/2024). 

Di lokasi tersebut ditemukan celurit bersimbah darah dan diduga sendal korban.

Korban dilarikan ke rumah sakit terdekat. Warga menyiramkan pasir bekas korban bersimbah darah.

Suhaili mengatakan, korban sempat diseret sekitar 15 meter di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) sebelum tewas. 

Korban tersebut berumur 16 tahun merupakan warga Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Telukbetung Selatan.

Korban sebelum tewas sempat diseret oleh rekannya untuk menghindar. 

"Korban jatuh lalu diseret sama kawannya pas jatuh tersebut dengan jarak sekitar 15 meter," kata Suhaili, petugas parkir tersebut tersebut. 

Ia mengatakan, lokasi kejadian awalnya sepi dan kedua kelompok ini sudah janjian.

Pada saat tengah malam kedua kelompok ini baru beraksi dan kejadiannya sekitar pukul 03.00 WIB.

Ia mengatakan, warga sangat resah dengan ulah para kelompok yang sering tawuran di daerahnya tersebut. 

"Saya ini kan parkir, kalau sudah pagi itu banyak sekali batu dan kayu tergeletak di dekat lokasi kejadian," kata Suhaili. 

Tawuran terjadi terakhir saat puasa dan tidak ada korbannya, baru hari ini ada korbannya meninggal dunia.

( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / Bayu Saputra )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved