Berita Terkini Nasional

Kronologi Nenek Asiah Dibunuh hingga Hartanya Dibawa Kabur, Demi Biaya Nikah

Polisi mengungkap kronologi pembunuhan dan perampokan terhadap Nenek Asiah (69), yang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di rumahnya.

deanza falevi/tribun jabar
Jajaran Satreskrim Polres Purwakarta hendak melakukan olah TKP seorang nenek Asiah (69) yang ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya di Kampung Pasirkihiyang, Desa Lebak Anyar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada Senin (6/5/2024) sore. Polisi mengungkap kronologi pembunuhan dan perampokan terhadap Nenek Asiah (69), yang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di rumahnya. 

Tribunlampung.co.id, Purwakarta - Polisi mengungkap kronologi pembunuhan dan perampokan terhadap Nenek Asiah (69), yang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di rumahnya.

Diketahui, Nenek Asiah ditemukan tewas tergeletak dalam rumahnya di Kampung Pasirkihiyang, Desa Lebak Anyar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada Senin (6/5/2024).

Baca juga: Nenek Asiah Ternyata Korban Pembunuhan dan Perampokan, Pelaku Ditangkap

Setelah dilakukan penyelidikan, polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku perampokan dan pembunuhan Nenek Asiah, yang ditemukan tewas di rumahnya.

Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain menjelaskan, saat itu pelaku masuk ke dalam rumah korban melalui pintu depan rumah sambil membawa sebuah kayu, yang mana sebelumnya kayu tersebut tersimpan di samping rumah korban. 

"Di saat korban tertidur, pelaku masuk ke rumah korban, kemudian memukul bagian kepala korban dan ke arah tulang rusuk sebelah kanan."

"Lalu pelaku membekap korban dengan sebuah bantal," kata AKBP Edwar Zulkarnain saat menggelar konferensi pers di Mapolres Purwakarta, Rabu (8/5/2024).. 

Setelah korban tewas, kata Edwar, pelaku mengambil perhiasan korban, kemudian menjualnya ke toko emas yang ada di Kabupaten Purwakarta

Kapolres menambahkan, pihaknya mengamankan barang bukti berupa sehelai daster bermotiv batik milik korban, satu stell pakaian milik tersangka, sebatang kayu, dua lembar surat perhiasan emas, sebuah bantal berwarna putih dan uang tunai sebesar Rp 1.000.000 dengan pecahan Rp 100.000, sisa penjualan emas milik korban.

Ditangkap di Purwakarta

Personel Satreskrim Polres Purwakarta bergerak cepat dan berhasil menangkap terduga pelaku bernama Atin Rahmatin (52), warga Kampung Gembong, Kelurahan Sindangkasih, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta pada Rabu (8/5/2024) pagi.

Edwar Zulkarnain mengatakan, motif pelaku merampok korban karena sedang butuh uang. 

Pelaku ini, lanjut Edwar, memiliki profesi yang tidak tetap atau serabutan. 

"Motifnya karena desakan ekonomi. Pelaku mengaku butuh uang buat biaya pernikahan anak pacarnya tersangka."

"Pasalnya, sebelum kejadian tersangka dimintai biaya oleh pacarnya untuk membiayai pernikahan anak tersebut," ucap Edwar.

Edwar menjelaskan, pelaku merampok kalung rantai emas dengan liontin bunga yang dipakai oleh korban pada saat itu. 

Dikatakan Edwar, pelaku sudah berencana membunuh korban untuk menguasai harta korban.

Awalnya, pelaku mendatangi rumah korban namun korban tidak ada. 

"Pas awal pelaku mendatangi rumah korban, akan terapi korban tidak ada di rumah."

"Selang beberapa lama, pelaku kembali mendatangi rumah korban didapati korban sedang tertidur di ruang tengah rumahnya," ucap Edwar. 

"Pelaku dijerat Pasal 365 Ayat 3 KUHP, yaitu dengan sengaja menghilangkan jiwa orang lain disertai pencurian dengan kekerasan. Dengan ancaman hukuman dipidana penjara paling lama 15 tahun," ucap Edwar.

Bikin Geger

Warga Purwakarta, Jawa Barat, digegerkan dengan penemuan jasad seorang nenek berusia 69 tahun yang tewas mengenaskan di ruang tamu rumahnya.

Nenek yang bernama Asiah tersebut ditemukan tewas pada Senin (6/5/2024) sore.

Adapun saksi yang menemukan korban yakni Rizki Fadilah (16), sang cucu.

"Sekitar jam empat sore, cucunya itu Rizki pulang dari sekolah, pas pulang itu sempat cari neneknya."

"Kemudian, saat mau masuk rumah itu, kondisi rumah terkunci atau terslot dari luar."

"Pas masuk, kaget neneknya sudah di tergeletak di lantai terus banyak darah."

"Langsung itu si Rizki lapor ke warga, termasuk saya."

"Warga langsung lapor ke polisi," ujar Deni, tetangga korban kepada wartawan di sekitar lokasi kejadian, Senin (6/5/2024) malam.

( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / TribunJabar.id )

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved