Berita Lampung

Hasil Cek Post Mortem Hewan Kurban, 13 Ekor Sapi di Lampung Barat Terjangkit Cacing Hati

Disbunnak Lampung Barat mencatat sebanyak 13 hewan kurban terjangkit cacing hati pada Lebaran Idul Adha tahun ini.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunjogja.com
Ilustrasi - Cacing hati. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung Barat - Disbunnak Lampung Barat mencatat sebanyak 13 temuan hewan kurban yang terjangkit cacing hati pada Lebaran Idul Adha tahun ini.

Temuan cacing hati itu berdasarkan hasil akhir pengecekan post mortem hewan kurban di Lampung Barat, Lampung sejak 17 - 20 Juni 2024.

Kepala Disbunnak Pemkab Lampung Barat, Yudha Setiawan mengatakan, cacing hati itu ditemukan pada hewan kurban sapi yang tersebar di tiga kecamatan.

“Dari hasil pemeriksaan ditemukan 13 kasus cacing hati (Fasciola hefatica) pada hewan kurban di Lampung Barat,” ujarnya, Jumat (21/6/2024).

“Jumlah temuan tersebut tersebar di Kecamatan Sumber Jaya  satu kasus, Balik Bukit lima kasus, dan Way Tenong tujuh kasus,” terusnya.

Mendapati hasil temuan cacing hati itu, pihaknya langsung melakukan upaya pemusnahan dan larangan dibagikan ke masyarakat.

“Untuk hati hewan kurban yang terinfeksi cacing hati, organ dalam tersebut langsung kita musnahkan,” imbuhnya.

“Selain itu dilaksanakan juga larangan untuk dibagikan ke masyarakat karena dapat membahayakan,” sambungnya.

Menurut Yudha, jumlah temuan hingga 13 ekor sapi yang terjangkit cacing hati di Lampung Barat ini sudah merupakan hasil akhir pemeriksaan.

Sebab, hingga hari ini tidak ada lagi laporan masuk dan tim di lapangan memang dijadwalkan melakukan pemeriksaan hingga kemarin, Kamis (20/6/2024).

“Jumlahnya sudah fix, karena memang kemarin hari terakhir tim pengawas kurban Idul Adha melakukan pengecekan post mortem,” pungkasnya.

Sebelumnya, Disbunnak Lampung Barat melalui Puskeswan mulai menyisir titik pemotongan hewan kurban di Lampung Barat.

Sebanyak 32 personel yang tersebar dari enam UPT Puskeswan di Lampung Barat mulai melakukan pemeriksaan post mortem pada hewan kurban.

Kepala Puskeswan Balik Bukit, Suryono menjelaskan, post mortem dilakukan untuk pengecekan kesehatan organ dalam pada hewan kurban.

“Hari ini kita mulai melakukan post mortem pada hewan kurban. Kita cek organ dalam terutama pada hati,” ujarnya mewakili Kepala Disbunnak Yudha Setiawan, Senin (17/6/2024).

“Karena di hati itu sering terjadi penyakit cacing hati yang tentunya jika dikonsumsi akan membahayakan bagi siapa saja,” sambungnya.

Ia menambahkan, sebelum dilakukan pengecekan post mortem, pihaknya juga telah melakukan pengecekan ante mortem (sebelum).

Menurutnya, ante mortem merupakan pengecekan kesehatan yang dilakukan sebelum hewan kurban disembelih atau dipotong.

“Jadi kalau ante mortem ini kita cek kesehatan dan fisik dari hewan kurban. Tapi kita tidak tahu apakah organ dalamnya sehat atau tidak,” jelasnya.

“Barulah setelah disembelih kita melakukan pengecekan post mortem agar kita tahu kesehatan organ dalamnya,” sambungnya.

Suryono mengaku, pemeriksaan ante mortem dan post mortem dilakukan untuk menghasilkan hewan kurban yang Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH).

Sebagai informasi, pemeriksaan post mortem pada hewan kurban akan dilakukan selama empat hari terhitung mulai hari ini hingga Kamis (20/6/2024).

“Jadi nanti untuk rekapan terkait ditemukannya penyakit pada organ dalam hewan kurban itu kita lakukan di hari Kamis,” sebutnya.

Hasil pemeriksaan sementara di tiga titik, pihaknya belum menemukan sama sekali penyakit cacing pada organ dalam hewan kurban.

Ia berharap agar proses pemotongan hewan kurban pada Idul Adha ini berjalan lancar dan tidak ditemukan cacing hati pada hewan kurban.

“Ya semoga saja bisa berjalan lancar. Semua hewan kurban ASUH dan tidak ada penyakit terutama cacing hati,” pungkasnya.

Sebelumnya, Disbunnak Pemkab Lampung Barat menerjunkan sebanyak 32 personel Tim Pengawas Kurban menjelang Idul Adha.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Disbunnak Pemkab Lampung Barat, Mochamat Budiarto mengatakan, tim tersebut dipersiapkan untuk mengecek kesehatan dan kelayakan hewan kurban.

“Saat ini kita sudah menerjunkan 32 personel Tim Pengawas Kurban pada Idul Adha ini,” kata dia mewakili Kepala Disbunnak Pemkab Lampung Barat, Yudha Setiawan, Rabu (12/6/2024).

“Tujuannya untuk mengecek kesehatan hewan ternak, mulai dari ante mortem (sebelum) dan post mortem (sesudah) disembelih,” sambungnya.

Ia menjelaskan, pengecekan ante mortem merupakan pemeriksaan kesehatan hewan kurban sebelum disembelih atau dipotong.

Sedangkan, untuk pengecekan post mortem, kegiatan itu merupakan pemeriksaan daging hewan kurban yang sudah dipotong.

Menurut Budi, pengecekan post mortem sangat penting dilakukan untuk mengecek daging hewan kurban apakah layak atau tidak.

“Walaupun terlihat sehat sebelum dipotong, kita belum dagingnya itu bagus apa enggak. Takutnya kan ada cacingnya,” kata dia.

“Maka dari itu post mortem dilakukan guna pengecekan tersebut sekaligus sortir daging hewan kurban tersebut,” tambahnya.

Terkait mekanisme pelaksanaan, ungkap Budi, nantinya para tim pengawas akan turun langsung ke tempat-tempat pemotongan hewan kurban.

Tim akan disebar ke beberapa wilayah Lampung Barat dengan memberdayakan petugas-petugas Puskeswan yang ada di enam kecamatan.

Adapun enam UPT Puskeswan tersebut antara lain Puskeswan Lumbok Seminung yang membawahi Kecamatan Lumbok Seminung dan Sukau.

UPT Puskeswan Liwa, yang membawahi Kecamatan Balik Bukit dan Batu Brak. UPT Puskeswan BNS, membawahi Kecamatan BNS dan Suoh.

UPT Puskeswan Batu Ketulis yang membawahi wilayah Kecamatan Belalau, Batu Ketulis, dan Sekincau.

UPT Puskeswan Way Tenong yang membawahi wilayaj Kecamatan Way tenong, Air Hitam dan Pagar Dewa

UPT Puskeswan Gedung Surian yang membawahi wilayah Kecamatan Way Tenong, Sumber Jaya, dan Kebun Tebu.

Lebih lanjut, tambah Budi, pihaknya akan bekerja keras untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatan pemotongan hewan kurban mendatang.

Sebab menurutnya, hal itu dilakukan demi kelancaran kegiatan dan memastikan kualitas seluruh hewan kurban.

“Tentunya kami totalitas pokoknya, karena tiap tahun juga sudah sering kami lakukan jelang Idul Adha,” ucap dia.

“Setidaknya kami bisa memastikan hewan kurban untuk masyarakat ini sehat-sehat semua dan punya kualitas yang baik,” pungkasnya.

Selain persiapan tim pengawas tersebut, Disbunnak Pemkab Lampung Barat juga telah melakukan beberapa upaya persiapan jelang Idul Adha.

Seperti yang baru ini, pihaknya telah melakukan Pelatihan sembelih hewan kurban untuk masyarakat di Kecamatam Way Tenong, Selasa (11/6/2024).

Budi menjelaskan, kegiatan itu bertujuan untuk memberikan edukasi cara pemotongan hewan kurban yang baik dan benar sesuai syariat Islam.

“Dimana ada 20 peserta kemarin. Narasumber ada tiga orang. Kita jelaskan bagaimana teknis pemotongan hewan kurban yang baik,” jelasnya.

“Tentunya harus sesuai dengan syariat islam yang jelas dan benar. Harapannya kegiatan itu dapat memberikan pemahaman yang baik untuk peserta,” pungkasnya.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Bobby Zoel Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved